Genoa: Kalau Saja Sepak Bola Berakhir 15 Menit


FABIO MUZZI / AFPKapten AS Roma, Francesco Tottin (kanan), bertarung dengan pemain Genoa dari Cile, Felipe Seymour (kiri), dalam laga pekan ke-8 Serie-A di Stadion Luigi Ferraris, Genoa, Minggu (21/10/2012). Roma akhirnya menang 4-2.

GENOA, KOMPAS.com - Pelatih Genoa, Luigi De Canio, mengaku timnya serasa bunuh diri setelah unggul dua gol atas AS Roma, Minggu (21/10/2012).

"Il Grifone" --sebutan lain Genoa-- melakukan start fantastis tadi malam, dengan menyunting dua gol cepat dalam 15 menit perdana. Ironisnya, "Serigala Roma" berhasil menyamakan kedudukan saat babak pertama usai, bahkan melesat dengan dua gol tambahan pada fase kedua. Genoa pun kalah 2-4 di depan publik Stadion Luigi Ferraris.

"Malam yang sulit dijelaskan. Pertandingan memang tak berakhir 15 menit," keluh De Canio.

Kekalahan dari Roma itu menambah daftar performa buruk "I Rossoblu". Tim kota pelabuhan Italia itu pernah memimpin lebih dulu dalam lima dari delapan laga Serie-A yang telah dijalani. Ironisnya, dari lima laga itu, tiga partai di antaranya diakhiri dengan pahit kekalahan, termasuk saat dipermalukan Roma.

"Ketika Roma telah menampilkan beberapa pemain kelas dunianya, Anda harus berhati-hati, karena mereka dapat merebut kemenangan kapan saja," tandas De Canio lagi.

"Sungguh di luar dugaan, para pemain bertahan kami mengendurkan penampilannya setelah gol kedua itu, berbarengan dengan berkurangnya intensitas serangan dan bentuk permainan (terbaik) kami pun hilang, yang kemudian dilanjutkan menurunnya tekanan dari barisan depan," sambung pria berusia 55 tahun itu.

De Canio mengakui kurangnya pengalaman bertanding timnya jadi andil kebangkitan "I Giallorossi" selanjutnya.

Naas armada De Canio kian membesar, setelah striker utamanya, Marco Borriello, harus ditandu keluar akibat masalah engkel dan membuat Genoa tampil dengan 10 orang dalam 15 menit terakhir.

"Saya tidak tahu kondisinya, karena belum bicara dengan dokter," kata De Canio.