Gullit: Latih Belanda Lebih Baik dari Gelar Juara Eropa


AFPLegenda sepak bola Belanda, Ruud Gullit.

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Legenda sepak bola Belanda Ruud Gullit mengaku siap menjadi manajer tim nasional negerinya. Menurutnya, menjadi manajer timnas akan memberinya kebanggaan lebih besar, dibanding saat membawa Belanda menjuarai Piala Eropa 1998 sebagai pemain.

"Saya sangat bangga menjadi kapten tim nasional Belanda yang menjuarai Piala Eropa, tetapi menjadi manajer akan menjadi momen yang lebih membanggakan bagi saya," ujar Gullit.

"Melatih timnas adalah pekerjaan yang tak akan saya tolak. Saya tak bisa menolak negeri saya jika mereka meminta saya menjadi manajer dan tentu saja, ini pekerjaan yang saya inginkan. Saya mengenal sebagian besar pemain dan ini adalah pekerjaan yang menarik bagi saya," tambahnya.

Posisi manajer timnas Belanda lowong sejak ditinggal Bert van Marwijk, 27 Juni lalu. Keputusan Marwijk dan KNVB mengakhiri kerja sama tak lepas dari kegagalan Belanda lolos dari fase grup putaran Piala Eropa 2012.

Belanda mengakhiri fase grup sebagai penghuni dasar klasemen Grup B dengan nilai nol, hasil kekalahan 0-1 dari Denmark, 1-2 dari Jerman, dan 1-2 dari Portugal.

Gullit sendiri berpengalaman melatih lima klub, sejak 1996, yaitu Chelsea, Newcastle United, Feyenoord Rotterdam, Los Angeles Galaxy, dan Terek Grozny. Ia belum mendapatkan pekerjaan baru sejak meninggalkan Grozny, 14 Juni 2011.

Roma Tuntaskan Transfer Marquinho


AS RomaMarquinho.

ROMA, KOMPAS.com - AS Roma telah menyelesaikan transfer gelandang Marco Antonio de Mattos Filho (Marquinho) dari Fluminense, Jumat (29/6/2012). Marquinho dan Roma menyepakati kontrak hingga 30 Juni 2016.

Roma meminjam Marquinho pada Januari lalu dengan opsi transfer permanen pada akhir musim 2012-2013. Nilai transfer permanen Marquinho 3,5 juta euro dan itu pembayaran akan dilakukan dalam dua tahap.

Untuk tahap pertama, Roma akan membayar dua juta euro pada 10 Juli 2012. Dan pembayaran tahap kedua akan dilakukan paling lambat 10 Juli 2013.

 

Balotelli: Kita Bicara Lagi Minggu Nanti


JANEK SKARZYNSKI / AFPKiper Jerman, Manuel Neuer (kanan), memberi selamat bomber Italia, Mario Balotelli, seusai semifinal Euro 2012 di Stadion Nasional Warsawa, Kamis (28/6/2012). Italia menang 2-1.

WARSAWA, KOMPAS.com — Dua gol sekaligus dilesakkan Mario Balotelli. Ia pun sudah melesatkan tiga gol sepanjang Euro 2012. "SuperMario" berpeluang menggamit gelar top scorer turnamen setelah para pesaing terdekatnya tamat sebelum final.

"Dua gol itu memang penting. Gol pertama terjadi berkat umpan menakjubkan Antonio Cassano. Itu mudah. Ketika Cassano yang memberikan umpan, segalanya semudah membalikkan telapak tangan," ucap Balotelli.

"Yang kedua adalah umpan matang (Riccardo) Montolivo. Biasanya, aku mengincar tiang jauh, tapi aku kemudian memutuskan menembaknya ke tiang dekat," lanjut bomber Manchester City yang dilansir BBC.

Dua gol itu membuat Balotelli menjadi pemain pertama Italia yang mencetak tiga gol dalam satu turnamen Euro sepanjang sejarah.

Praktis, lelaki berusia 21 tahun berpeluang besar menjadi top scorer Euro 2012. Maklum saja, selain menamatkan perjalanan Jerman, Kamis atau Jumat (29/6/2012), Balotelli juga memupus harapan Mario Gomez yang sudah mengeslot tiga gol di babak penyisihan grup. Bomber Bayern Muenchen itu sama sekali tak menambah pundi-pundi golnya di babak di perempat final dan empat besar.

Dan, tentunya, Balotelli sudah menunggu duel melawan jawara bertahan, Spanyol, Minggu (1/7/2012).

"Kami dan Spanyol adalah dua tim terbaik turnamen ini. Apakah kami dapat menang? Aku akan memberitahunya pada Minggu nanti," tandas Balotelli setengah berteka-teki, bukan ber-tiki-taka.

Ronaldo Nestapa, Lalu Berharap Spanyol Juara


AFP PHOTO / JEFF PACHOUDEkspresi penyerang dan kapten tim nasional Portugal, Cristiano Ronaldo, setelah kalah dalam drama adu penalti dari Spanyol dalam laga semi final Piala Eropa 2012, Rabu (27/6/2012), di Stadion Donbass Arena di Donetsk.

KOMPAS.com - Ekspresi Cristiano Ronaldo sesaat setelah Cesc Fabregas memastikan kemenangan Spanyol dalam dalam drama adu penalti di Stadion Donbass Arena, Donetsk, Rabu (27/6/2012), jelas menunjukkan kekecewaan hatinya. Tak ada sedikit pun kesempatan untuknya dalam bagian adu penalti itu untuk menyelamatkan timnya maju ke babak final Piala Eropa 2012.

Siaran langsung televisi merekam jelas dirinya komat-kamit usai ditaklukkan 2-4 oleh Spanyol dalam drama adu penalti tersebut. Apalagi, dia belum sempat menjalankan tugasnya sebagai eksekutor kelima karena Fabregas sebagai eksekutor tim lawan yang keempat sudah mengunci kemenangan "La Furia Roja". Rasa nestapa terpancar pada air wajahnya, termasuk dalam pernyataannya usai pertandingan.

"Saya merasa sangat sedih. Gagal di semi final karena tendangan penalti selalu menyakitkan, namun ini ibarat lotere, tim yang lebih beruntung yang menang. Saya pikir ini adalah turnamen yang baik di pihak kami. Kami melakukannya dengan sangat baik. Kami berada di antara empat tim terbaik di Eropa dan satu-satunya alasan kami tak dapat mencapai final karena kami tidak beruntung," ungkapnya kepada SIC, seperti dilansir ESPN.

"Kami harus bangga terhadap apa yang sudah kami lakukan, namun kami sedikit frustasi karena kami tahu kami dapat mencapai final," lanjutnya kemudian.

Bintang Real Madrid itu tampak sangat terpukul. Dia sangat menyesalkan keberuntungan tidak berpihak kepada tim "Seleccao". Padahal, menurutnya, di bawah asuhan Paulo Bento, dia dan timnya sudah menunjukkan permainan terbaik. Bahkan, mereka bisa menahan Spanyol dalam 2x45 menit plus waktu tambahan tanpa gol.

"Saya telah memberikan yang terbaik, jadi saya puas dengan apa yang sudah saya lakukan. Kami layak untuk mencapai final, namun ternyata kami tidak beruntung," ungkapnya lagi.

Ronaldo kemudian menjelaskan bahwa dirinya memang diminta oleh pelatih Bento untuk menjadi eksekutor kelima. Menurutnya, pelatih yang menawarkan kesempatan itu dan dia menyetujuinya.

"Sebelumnya pelatih bercakap-cakap dengan saya. Dia bertanya pada saya, 'apakah mau mengambil giliran kelima?' dan saya menjawab 'ya'. Biasanya saya mendapat giliran pertama, kedua atau ketiga. Saya setuju mendapat giliran kelima," tuturnya.

Namun, meski Portugal harus angkat koper karena dikalahkan Spanyol, dengan besar hati, pemain berusia 27 tahun ini justru berharap tim asuhan Vicente del Bosque ini yang akan keluar sebagai pemenang. Apa alasannya?

"Saya berharap Spanyol memenangi turnamen ini sekarang karena saya memiliki banyak teman di sana dan saya bermain di sana dan ini akan menjadi final yang tak mudah bagi mereka. Sangat normal bermain melawan para pemain Real Madrid. Di lapangan kami bukan teman, namun di luar, kami teman," tandasnya.

Pelatih Denmark Jagokan Jerman

LVIV, KOMPAS.com - Pelatih Denmark Morten Olsen menjagokan Jerman untuk menjuarai Piala Eropa 2012. Menurutnya, "Der Panzer" adalah tim yang terpiawai menciptakan dan memanfaatkan peluang.

"Jerman akan menjuarai Piala Eropa," ujar Olsen pada koran Denmark, BT.

Masih dari pelatih berusia 62 tahun, Spanyol akan menjadi rival berat Jerman.

"Mereka mampu menguasai pertandingan dengan baik. Sergio Ramos dan Gerard Pique adalah duet bek terbaik. Namun, Jerman bakal mencetak gol dengan mudah," sesumbar Olsen.

Menurut eks pemain Anderlecht itu, Jerman dan Spanyol memiliki kemampuan mengalirkan serangan dengan  luar biasa.

"Namun, Jerman jelas lebih mematikan ketimbang Spanyol," pungkas Olsen.

Inggris Kalah dengan Tegak


AFPEkspresi kapten Inggris, Steven Gerrard, setelah timnya dikalahkan Italia melalui adu penalti, di perempat final Piala Eropa, di Kiev, Minggu (24/6/2012).

KOMPAS - Kekalahan dari Italia 2-4 lewat adu penalti membuat Inggris masygul, apalagi itu terjadi di tengah mekarnya kepercayaan publik menyusul pembuktian anak-anak asuhan Roy Hodgson. Namun, atas dasar itu pula publik di Inggris tidak memberi tekanan terlampau besar kepada pasukan ”The Three Lions”.

Dua media Inggris, The Sun dan The Guardian, bahkan tidak menulis kekalahan Inggris dengan skor 2-4 di kepala berita. The Sun dan The Guardian dalam laman internet mereka lebih memilih untuk menggunakan judul, Inggris 0- Italia 0 dan Inggris 0-0 Italia. Baru pada bagian subjudul mereka menjelaskan soal skor 2-4 lewat adu penalti yang menyesakkan itu.

Relatif ramahnya perlakuan media Inggris kepada tim nasional mereka karena adanya beragam masalah yang merundung sebelumnya. Pencopotan ban kapten John Terry dan pengunduran diri pelatih Fabio Capello adalah beberapa di antara yang menonjol.

Ketika Roy Hodgson ditunjuk menukangi Inggris Mei lalu, publik masih lebih memercayai Harry Redknapp. Popularitas mantan arsitek Tottenham Hotspur itu cenderung berada di atas Hodgson. Namun, kemampuan menangani tim nasional sepak bola tidak melulu terkait popularitas. Hodgson yang pragmatis membawa Inggris mengimbangi Perancis plus mengalahkan Swedia dan Ukraina.

Bersama Hodgson, Inggris mulai kembali kepada pola serangan dengan tetap mengandalkan ketatnya pertahanan. Dia memilih para pemain muda yang keras kepala berambisi menang.

Kelihaian ini terlihat ketika Hodgson memilih bek seperti Glen Johnson atau John Terry dan penyerang Danny Welbeck. Mereka pun membuktikan kepercayaan Hodgson.

Padahal, beragam masalah dalam tim sepeninggal Capello menempatkan Hodgson dalam posisi yang sangat membingungkan. Beruntung Hodgson menjawab keraguan itu.

Lolosnya Inggris hingga perempat final merupakan pencapaian berlebih di luar harapan. Namun, dominasi Italia atas rekor tujuh kali pertemuan mereka tetap belum terpecahkan.

Hingga kini Italia lima kali menang, sekali imbang, dan hanya satu kali takluk. Bekas Pelatih Inggris Graham Taylor mengatakan, buruknya rekor itu tak lepas dari keterbatasan formasi 4-4-2 yang diandalkan Hodgson.

Inggris perlu segera mengubah cara bertanding untuk memperbaiki penampilan selanjutnya. ”Ini tentang gaya bermain,” kata Taylor.

Dengan penguasaan bola yang jauh lebih rendah ketimbang Italia, yakni hanya 36 persen berbanding 64 persen, Inggris kekurangan pemain dengan teknik di atas rata-rata.

Total passing Italia 815 kali berbanding 320 passing tim Inggris menggambarkan kelemahan itu. Redknapp mengatakan, kondisi itu disebabkan Inggris minus pemain berkemampuan seperti Andrea Pirlo.

”Adanya Pirlo di tim lawan menjadi sulit bagi pemain kami menciptakan dampak bagi permainan,” kata Redknapp.
Mantan striker Inggris, Michael Owen, mendesak perubahan sistem pelatihan pemain muda sejak di tingkat paling dasar. Dia meragukan Inggris punya pemain sekaliber Pirlo.

”Jika kamu bukan tim terbaik, kamu harus menemukan metode alternatif agar meraih kemenangan. Pilihan lain ialah melupakan kekalahan untuk sementara dan mulai dengan gaya bermain yang berbeda,” ujar Owen lugas.
(AFP/REUTERS/INK)

Pirlo Paling Rajin Memberi Operan


CARL DE SOUZA / AFPPenalti gelandang Italia Andrea Pirlo yang total mengecoh kiper Inggris Joe Hart dalam laga perempat final Euro 2012 di Stadion Olimpiade Kyiv, Minggu (24/6/2012). Italia menang 4-2 dan melangkah ke semifinal melawan Jerman.

KYIV, KOMPAS.com — Peran penting Andrea Pirlo di lini tengah Italia saat menghadapi Inggris di perempat final Piala Eropa, Senin (25/6/2012) dini hari WIB, tak terbantahkan. Pemain Juventus berusia 33 tahun ini menjadi sosok sentral pada pertandingan yang berkesudahan 4-2 untuk kemenangan "Gli Azzurri".

BBC melansir beberapa fakta terkait Pirlo dan timnas Italia yang menarik pada pertandingan ini. Maka, tak mengejutkan jika nama Pirlo terpilih menjadi man of the match.

1. Pirlo adalah pemain Italia yang paling rajin memberikan operan. Total Pirlo memberikan 131 passing. Unggul telak dibanding dengan pemberi operan terbanyak di Inggris, Ashley Cole, dengan 44 kali.

2. 13 dari 14 pemain Italia memiliki rerata 80 persen lebih dalam urusan operan yang tipis, sementara Inggris hanya memiliki lima orang yang berada di kategori tersebut.

3. Italia menendang ke gawang Inggris sebanyak 39 kali, 12 di antaranya titis ke arah gawang. Sementara lawannya, Inggris, hanya menendang sebanyak 13 kali dengan on target sebanyak empat kali.

4. Menurut UEFA, Pirlo menjelajahi lapangan sejauh 11,58 kilometer, unggul dibanding kapten Inggris, Steven Gerrard, yang berada di angka 11,26 kilometer.

5. 2,75 merupakan rata-rata shots on target per pertandingan yang diciptakan Inggris. Hanya Ukraina, Yunani, dan Irlandia yang ada di bawah angka tersebut.

6. Italia baru pertama kalinya menang melalui adu penalti pada tahap perempat final turnamen besar.

Jerman Lewati Spanyol


AFPPelatih Jerman, Joachim Loew.

GDANSK, KOMPAS.com - Dengan mengalahkan Yunani 4-2 di perempat final Piala Eropa 2012, di Arena Gdansk, Jumat (22/6/2012)., Jerman menjadi tim pertama yang meraih 15 kemenangan beruntun pada pertandingan kompetitif. Rekor sebelumnya adalah 14 kemenangan beruntun, yang dipegang bersama dengan Perancis, Belanda, dan Spanyol.

Jerman terakhir kali tidak menang saat melawan Spanyol, di semifinal Piala Dunia, 7 Juli 2010. Saat itu, mereka kalah 0-1 akibat gol Carles Puyol pada menit ke-73.

Berikut ini adalah 15 laga kompetitif terakhir Jerman
 1. Uruguay 2-3 Jerman - perebutan tempat ketiga Piala Dunia - 10 Juli 2010
 2. Belgia 0-1 Jerman - fase grup kualifikasi Piala Eropa 2012 - 3 September 2010
 3. Jerman 6-1 Azerbaijan - fase grup kualifikasi Piala Eropa 2012 - 7 September 2010
 4. Jerman 3-0 Turki - fase grup kualifikasi Piala Eropa 2012 -  8 Oktober 2010
 5. Kazakhstan 0-3 Jerman - fase grup kualifikasi Piala Eropa 2012 - 12 Oktober 2010
 6. Jerman 4-0 Kazakhstan - fase grup kualifikasi Piala Eropa 2012 - 26 Maret 2011
 7. Austria 1-2 Jerman - fase grup kualifikasi Piala Eropa 2012 - 3 Juni 2011
 8. Azerbaijan 1-3 Jerman - fase grup kualifikasi Piala Eropa 2012 - 7 Juni 2011
 9. Jerman 6-2 Austria - fase grup kualifikasi Piala Eropa 2012 - 2 September 2011
10. Turki 1-3 Jerman - fase grup kualifikasi Piala Eropa 2012 - 7 Oktober 2011
11. Jerman 3-1 Belgia - fase grup kualifikasi Piala Eropa 2012 - 11 Oktober 2011
12. Jerman 1-0 Portugal - fase grup putaran final Piala Eropa 2012 - 9 Juni 2012
13  Belanda 1-2 Jerman - fase grup putaran final Piala Eropa 2012 - 13 Juni 2012
14. Denmark 1-2 Jerman - fase grup putaran final Piala Eropa 2012 - 17 Juni 2012
15. Jerman 4-2 Yunani - perempat final Piala Eropa 2012 - 22 Juni 2012

Masih "L4" atau yang Baru?


AFP/PATRICK HERTZOGPenyerang Inggris, Wayne Rooney (kanan), dan bek John Terry merayakan gol ke gawang Ukraina pada laga Grup D di Donetsk, Ukraina, Selasa (19/6). Jika Inggris juara, akan menghadirkan variasi wajah baru juara Eropa di luar tim yang sudah pernah kampiun seperti Perancis, Spanyol, dan Jerman.

Oleh: Budiarto Shambazy

KOMPAS.com -
Kejutan terbesar Euro 2012 adalah tersingkirnya Belanda di Grup B tanpa membawa nilai sebiji pun. Tim ”Kincir Angin” yang disesaki penyerang dan gelandang istimewa dipaksa pulang awal, meninggalkan kenangan buruk dan ”PR” besar.

Kenangan buruk itu lagi-lagi berkisar pada konflik internal, yang setidaknya terbaca dari larangan Pelatih Bert van Marwijk kepada Klaas-Jan Huntelaar untuk berbicara kepada media. Padahal, kepemimpinan ”tangan besi” Van Marwijk berhasil meredam ancaman konflik internal di Afrika Selatan dua tahun lalu sehingga kubu tim ”Oranye” relatif tak bergejolak.

Rupanya harmoni di dalam tim, khususnya hubungan ofisial dengan pemain, kini menjadi faktor negatif yang menyumbang kekompakan tim. Bisa dibayangkan sukarnya pelatih mengendalikan pemain-pemain berkelas ”superstar” dengan penghasilan setinggi langit yang merasa paling berhak diturunkan sebagai starter alias tak layak duduk di bangku cadangan.

Dan, justru kekompakan itu yang tak ada lagi di Belanda 2012. Sempat terjadi pertarungan ego antara Johan Cruyff dan Piet Keizer pada awal 1970-an, tetapi kinerja totaalvoetbal setidaknya mendongkrak Belanda jadi finalis Piala Dunia 1974 dan 1978. Di Piala Dunia 2010, para pemain ibarat menari di atas makam totaalvoetbal sambil menyuguhkan aksi kungfu ala Nigel de Jong atau Mark van Bommel, yang ibarat menendang apa saja.

Skrip totaalvoetbal sempat kita nikmati sekitar seperempat jam pertama Belanda vs Portugal. Akan tetapi, setelah itu Portugal yang masih tergolong middle power di Eropa mendikte permainan. Grafik ”Selecção das Quinas” dan Cristiano Ronaldo menanjak terus sehingga tak mudah bagi Ceko, yang bukan lagi ”Kereta Api Cepat dari Praha”, untuk menghadangnya.

Portugal tipikal tim yang tidak menganggap sukses datang dengan sendirinya dengan menempatkan motivasi sebagai modal utama. Mereka terpacu prestasi negeri jiran, Spanyol, yang mengawinkan dua mahkota juara dunia dan Eropa. Mereka finalis Euro 2004, empat besar Piala Dunia 2006, dan hanya takluk dari ”La Furia Roja” di perempat final Piala Dunia 2010.

Sebelum Euro 2012 dimulai, Portugal peringkat kelima FIFA. Bahkan, pada April 2010, Portugal menyodok ke peringkat ketiga. Walau tanpa playmaker yang layak menyandang nomor punggung 10, duet Ronaldo dan Nani cukup mampu menjalani peranan penting itu sekaligus bertindak sebagai finisher. Pada saat membaca artikel ini, Anda sudah tahu apakah Portugal atau Ceko yang lolos ke semifinal.

”Mental block”


Perempat final lain adalah Yunani melawan Jerman. Tak pelak lagi, ”Die Mannschaft” kali ini difavoritkan merebut gelar juara Euro untuk keempat kalinya setelah 1972, 1980, dan 1996. Rekor tim ”Panser” di babak penyisihan grup sempurna dengan tiga kemenangan dan fakta itu saja sudah cukup untuk mengatakan mereka takkan mampu dibendung Yunani, yang sering diguraukan sebagai ”the champion people don’t care”.

Justru masalah terberat yang menghadang Jerman adalah jika di semifinal menghadapi Italia. Sudah fenomena tersendiri, dalam sepak bola sering kali faktor mental block memengaruhi penampilan tim. Tiap kali melawan Italia di turnamen-turnamen besar, para pemain Jerman terbukti sudah seperti ”kalah sebelum bertanding”. Ingat Panser mogok di final Piala Dunia Spanyol 1982 dan semifinal Piala Dunia Jerman 2006?

Akan tetapi, statistik Euro memperlihatkan Jerman tak perlu khawatir karena kedua tim selalu bermain imbang. Di Euro 1988 di Jerman Barat, mereka membagi angka sama 1-1 di babak kedua penyisihan grup. Mereka lolos ke semifinal, tetapi tuan rumah Jerman Barat takluk 1-2 di tangan Belanda dan Italia ditundukkan Uni Soviet, 0-2. Di penyisihan grup Euro 1996 di Inggris, mereka bermain seri 0-0. Dan, kita tahu Jerman tampil sebagai juara kala itu.

Lagi pula tim ”Azzurri” kali ini, seperti halnya Inggris atau Perancis, relatif tim yang sedang menjalani masa formatif dengan mayoritas pemain debutan serta pelatih anyar. Bukan memandang sebelah mata ketiga kekuatan besar itu, melainkan justru mengasyikkan menyaksikan mereka bermain all-out tanpa beban karena tidak diunggulkan. Tentu akan cukup mengejutkan andai salah satu dari mereka tampil di final atau menjadi juara.

Mungkin ada benarnya jika sebagian pengamat mengatakan bahwa Pelatih Roy Hodgson sedang mencoba mengembalikan kick and rush football ala ”The Three Lions” seperti pada era 1980-an, minimal seperti saat mereka lolos sebagai semifinalis Piala Dunia 1990. Sebagian besar gol yang mereka ciptakan sepanjang Euro 2012 setidaknya menunjukkan itu: umpan-umpan melambung yang dieksekusi melalui sundulan para penyerang.

Sayangnya, Inggris keburu berjumpa Italia di perempat final dan Perancis mesti menjalani ujian terberat yang jadwalnya datang lebih cepat karena terpaksa menghadapi juara bertahan, Spanyol. Untuk konteks inilah yang menentukan hasil akhir bukan hanya para pemain di lapangan, melainkan juga pertarungan taktik antara Cesare Prandelli vs Hodgson dan Laurent Blanc vs Vicente del Bosque.

Bola memang bundar, tetapi Italia sedikit lebih diunggulkan daripada Inggris. Inggris bukannya mustahil menang, tetapi Italia tim yang sulit ditundukkan. Juga berlaku pemeo, ”Inggris bagus di babak pertama, tetapi kurang bagus di babak kedua; Italia kurang bagus di babak pertama, tetapi makin bagus di babak kedua”.

Spanyol lebih diunggulkan untuk mengatasi Perancis, tim yang kali ini tak didera konflik internal lagi berkat peran Blanc. Ibaratnya, selama pemain-pemain Perancis tidak kembali ke bus dan mogok berlatih, artinya semua oke. Masalahnya, mereka menghadapi sang juara bertahan yang makin karismatis.

Dalam bahasa Inggris, ”Spain is the team to beat”. Semua ingin mengalahkan Spanyol sebagai klimaks prestasi mereka. Dan, jika itu berhasil, ada bonus tambahan, yaitu berhasil pula menundukkan juara dunia. Persoalannya, tampaknya justru semakin sukar menaklukkan Spanyol kecuali ada pelatih lawan yang brilian mampu merumuskan formula jitu.

Dari tampilan lawan-lawan Spanyol, kelihatan jelas mereka cenderung melepaskan lini tengah pertanda pasrah. Tentu saja ini merupakan antiteori karena lini tersebut amat vital untuk dikuasai. Itulah yang dilakukan Kroasia dalam pertandingan penentuan Grup C dan juga, celakanya, Jerman di semifinal Piala Dunia 2010. Dalam kasus ekstrem, Belanda yang frustrasi terpaksa memeragakan ilmu-ilmu bela diri untuk merebut lini tengah dari Spanyol di final Piala Dunia 2010.

Sekali lagi, tiki-taka butuh minimal 800 operan selama 2 x 45 menit dan hanya Spanyol yang bisa melakukan itu karena bersandar pada prinsip bahwa sepak bola adalah a passing game. Juga butuh gelandang-gelandang kelas playmaker seperti Andres Iniesta dan Xavi Hernandez serta pemain jangkar (breaker) macam Xabi Alonso dan Sergio Busquets. Dan, diperlukan juga praktik ”hypnotic triangular” antar-pemain gelandang.

Itu sebabnya Spanyol masih difavoritkan mencetak hattrick menjadi juara Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012. By popular demand, penggila bola ingin sekali menikmati final idaman antara sang juara bertahan melawan juara Euro tiga kali, Jerman. Akan tetapi, ada pula yang bermimpi idealnya turnamen menjadi ajang sirkulasi yang menyegarkan untuk menggilir negara-negara yang bukan ”L4” (lu lagi lu lagi) untuk menjadi juara baru Euro (baca: Inggris atau Portugal).

Vidal Girang Kedatangan Isla


Daylife / APPara pemain Udinese sedang merayakan gol yang dicetak timnya. Dari kiri ke kanan: Kwadwo Asamoah, Mauricio Isla, dan Pablo Armero.

TURIN, KOMPAS.com — Gelandang Juventus asal Cile, Arturo Vidal, kedatangan teman. Rekan senegara Vidal, Mauricio Isla, akan menjadi pemain "I Bianconeri" musim depan.

Isla tinggal menunggu peresmian kepastian hijrahnya dari Udinese menuju Juventus. Pada pekan lalu, pemain berusia 23 tahun tersebut telah menjalani pemeriksaan medis di Turin.

Mengetahui Isla bakal bergabung dengannya di Juventus Stadium, Vidal menyatakan kegembiraannya. Kedua pemain ini memang memiliki hubungan pertemanan yang baik ketika bersama-sama membela Cile.

"Aku bahagia untuk Isla beserta keluarganya. Aku harap keberadaannya bagus untuk Juventus dan bisa membantu klub meraih target di tiap kompetisi," jelas mantan pemain Bayer Leverkusen itu.

"Selalu sulit menjamin tempat tim utama di klub besar Italia. Tetapi, dengan kualitas yang dimiliki Isla, menjadi tantangan bagi pemain lain untuk memperebutkan tempat di skuad inti," sambungnya.

Juventus dan Udinese sepakat dengan kepindahan Isla beserta gelandang Kwadwo Asamoah dengan status kepemilikan bersama. Kabarnya, Juventus harus melepas uang tunai 15 juta euro (sekitar Rp 179 miliar) untuk dua pemain pekerja keras milik "Zebrette" itu.


Sumber: Football Italia

 

Hodgson: Gerrard, Pemain Terbaik Inggris


PATRICK HERTZOG / AFPGelandang dan kapten Inggris Steven Gerrard merayakan kemenangan timnya atas Ukraina dalam pertandingan terakhir Grup D di Stadion Donbass Arena, Donetsk. Inggris melipat tuan rumah Ukraina 1-0.

DONETSK, KOMPAS.com — Kemenangan 1-0 Inggris atas Ukraina, Selasa atau Rabu (20/6/2012), tak lepas dari jerih payah kapten Steven Gerrard. Itu dipahami benar oleh Roy Hodgson.

Keduanya sempat bekerja sama di Liverpool. Itu yang jadi pertimbangan Hodgson memilih Stevie G—julukan Gerrard—sebagai skipper Inggris. Selain itu, Hodgson tak mau berpolemik lebih jauh jika memberikan ban kapten kepada John Terry yang sedang terkena kasus rasialisme. Dan, pilihan Hodgson terbukti manjur di Ukraina dan Polandia.

"Dalam tiga pertandingan awal, pemain terbaik kami adalah Gerrard. Ia kapten yang tepat," sebut Hodgson yang dilansir BBC.

Selain mengkreasi assist untuk Rooney, Gerrard juga mengarsiteki gol Andy Carroll ke gawang Swedia. Gol yang membuka kemenangan 3-2 untuk "The Three Lions", lima hari lalu.

Sementara Gerrard lebih melihat laga ke depan saat dimintai komentar.

"Dalam beberapa turnamen, karena tim-tim reguler juga terlibat, Anda butuh sedikit keberuntungan," katanya.

Secara implisit, gelandang dan juga kapten Liverpool itu juga berpendapat tentang gol Ukraina ke gawang Inggris yang tak diakui.

"Dua tahun lalu kami tak beruntung dengan gol Frank Lampard dan kami harus mengepak koper. Pulang. Jika setiap dari Anda bertarung untuk tim, keberuntungan akan datang menghampiri Anda," ucap Gerrard berfilosofi.

Chiellini, Tumbal Kemenangan "Azzurri"


DaylifeBek Italia Giorgio Chiellini mengalami cedera pangkal paha saat tampil melawan Republik Irlandia pada matchday ketiga Grup C, di Stadion Municipal, Poznan, Senin atau Selasa (19/6/2012) dinihari WIB.

POZNAN, KOMPAS.com — Staf medis Italia, Enrico Castellacci, mengonfirmasi, Giorgio Chiellini mengalami cedera pangkal paha saat tampil melawan Irlandia pada matchday ketiga Grup C, di Stadion Municipal, Poznan, Senin atau Selasa (19/6/2012) dini hari WIB.

Dalam pertandingan yang dimenangkan Italia 2-0 tersebut, Chiellini tiba-tiba mengeluh kesakitan. Bek Juventus tersebut tak bisa melanjutkan pertandingan dan posisinya digantikan Leonardo Bonucci pada menit ke-57.

"Sayangnya, paha kiri Chiellini bermasalah. Problem yang pernah terjadi sebelumnya," kata Castellacci.

Sang staf media itu belum bisa membeberkan apakah cedera itu akan membuat Chiellini absen pada pertandingan perempat final nanti.

"Kami tidak dapat segera memberikan diagnosis akurat dalam hal ini. Kami harus menunggu dalam beberapa hari ke depan. Benar, kami sedikit khawatir. Sementara pemain lainnya dalam kondisi bagus," ujar Castellacci. (FBI)

Sempurna!


DAMIEN MEYER / AFPPara pemain Jerman merayakan kemenangan atas Denmark dan lolos ke perempat final Euro 2012 bersama para pendukungnya di Stadion Arena Lviv, Minggu (17/6/2012). Jerman menang 2-1 atas Denmark.

LVIV, KOMPAS.com — Jual beli serangan terjadi antara Jerman dan Denmark sejak menit pertama laga di Lviv Arena, Ukraina, Senin (18/6/2012) dini hari. Tetapi, anak-anak asuhan Morten Olsen mesti mengakui kesempurnaan racikan Joachim Loew dalam pertandingan penutup Grup B.

Jerman unggul 2-1 (1-1) atas Denmark. Hasil itu mengukuhkan "Der Panzer" di takhta Grup B Euro 2012.

Selanjutnya Mesut Oezil dan kawan-kawan bakal menghadapi Yunani pada laga perempat final. Namun, Yunani pantas khawatir dengan catatan sempurna Jerman selama tiga laga terakhir.

Bukan hanya belum pernah kalah di grup neraka, Jerman juga tidak pernah main imbang. Mereka hanya mengenal kemenangan.

Nafsu tinggi mencundangi lawan itu juga yang langsung menyengat begitu Mesut Oezil dan kawan-kawan memasuki lapangan saat menghadapi Denmark. Nuansa serangan ala Real Madrid yang dibawa Oezil dan Sami Khedira melengkapi legiun Bayern Muenchen dalam tubuh Jerman.

Sementara di Denmark, penyerang dari Arsenal, Nicklas Bendtner, menjadi yang paling agresif di lini depan. Namun, organisasi permainan Jerman yang efisien sudah mengubur upaya tim "Dinamit" pada menit ke-19.

Lukas “Poldi” Podolski membobol gawang Denmark setelah menerima umpan datar Mario Gomez. Gol itu seolah menjadi perayaan sepanjang 100 kali penampilan internasional Poldi yang kini bermain untuk Arsenal.

Lima menit kemudian giliran Denmark membalas lewat sundulan Michael Krohn-Dehli. Gol ini tercipta berkat umpan matang Bendtner.

Pada menit ke-64, Podolski keluar digantikan Andre Schuerrle. Loe juga kembali mengubah strategi dengan menarik Gomez dan menggantikannya dengan Miroslav Klose pada menit ke-73.

Melihat serangan-serangan yang dibangun cenderung monoton, Olsen menarik keluar Niki Zimling pada menit ke-79. Ia menukarnya dengan gelandang yang kini merumput untuk Evian Thonon Gaillard, Christian Poulsen.

Akan tetapi, tujuh menit kemudian, justru pemain Bayer Leverkusen, Lars Bender, yang memastikan kedigdayaan Der Panzer. Tendangan mendatar kaki kanannya merobek gawang Denmark yang dikawal Stephan Andersen.

Gol itu merupakan pembuktian Bender. Selain memastikan timnya unggul, gol itu adalah yang pertama kali dilesakkan Bender dalam laga internasionalnya.

Bender dimainkan Loew menggantikan Jerome Boateng. Adapun Boateng tidak boleh bertanding setelah menerima kartu kuning dalam laga sebelumnya ketika menaklukkan Belanda 2-1.

Dua menit setelah gol itu, Olsen menarik keluar Jakob Poulsen dan menukarnya dengan penyerang Tobias Mikkelsen. Namun, masuknya tukang gedor yang merumput di Nordsjaelland ini tidak banyak membantu di lini depan.

Sementara di sisi lain, Loew menukar Thomas Mueller dengan Toni Kroos guna memperkuat pertahanan.

Anak-anak asuhan Olsen terus mencoba peruntungan terakhir, tetapi keperkasaan Jerman tetap hingga waktu berakhir.

“Pertandingan berlangsung dengan ketat, seperti yang sudah kami perkirakan sebelumnya,” kata Loew. Ia mengatakan, naluri para pemainnya untuk menaklukkan lawan seolah tumpul pada babak pertama dan membuat Denmark mampu mencetak gol.

Namun, arsitek tim Dinamit, Morten Olsen, bangga dengan para pemainnya. "Kami harus kecewa, tetapi saya tidak kecewa dengan tim saya," katanya. (INK/AFP)

"Panser" Gilas "Dinamit"?


ANNE-CHRISTINE POUJOULAT / AFPPenyerang Jerman Lukas Podolski (kiri) sedang berlatih bersama timnya di Stadion Lviv Arena jelang laga terakhir penyisihan Grup B.

LVIV, KOMPAS.com - Jerman hanya membutuhkan hasil imbang dengan Denmark untuk lolos dari jerat neraka Grup B, Minggu atau Senin (18/6/2012) dinihari WIB.

Tak ingin bermain aman, "Der Panzer" ingin meraih hasil maksimal atas "Tim Dinamit". Motivasi tinggi diemban striker Lukas Podolski yang akan memainkan laga ke-100 bersama Jerman.

"Pada musim panas ini aku ingin mendapatkan 103 penampilan di timnas, bukan cuma 100. Aku optimistis hal itu bisa terjadi. Jangan pernah berpikir kalau dua kemenangan sudah meloloskan kami (ke perempat final)," ucap Podolski.

Denmark juga tak kalah percaya diri jelang pertemuan melawan Jerman. Striker andalan "Tim Dinamit", Nicklas Bendtner berjanji akan memberikan segala kemampuan terbaiknya untuk merampas tiga poin dari Jerman.

"Mereka tim kuat dan padu. Mereka juga memiliki beberapa pemain yang bisa mengubah pertandingan. Kami tidak akan menyerah dan akan selalu memberikan 100 persen kemampuan. Jika setiap pemain tampil sempurna, kami yakin merebut kemenangan," tandas striker Sunderland itu.

Rekor pertemuan kedua tim:
1. Agustus 2010, Denmark 2-2 Jerman
2. Maret 2007, Jerman 0-1 Denmark
3. November 2000, Denmark 2-1 Jerman
4. Maret 1996, Jerman 2-0 Denmark
5. September 1992, Denmark 1-2 Jerman

Lima pertandingan terakhir Denmark:
1. 13 Juni 2012, vs Portugal: 2-3
2. 9 Juni 2012, vs Belanda: 1-0
3. 2 Juni 2012, vs Australia: 2-0
4. 26 Mei 2012, vs Brasil: 1-3
5. 1 Maret 2012, vs Rusia: 0-2

Lima pertandingan terakhir Jerman:

1. 13 Juni 2012, vs Belanda: 2-1
2. 9 Juni 2012, vs Portugal 1-0
3. 1 Juni 2012, vs Israel: 2-0
4. 26 Mei 2012, vs Swiss: 3-5
5. 1 Maret 2012, vs Perancis: 1-2

Prediksi susunan pemain:
Denmark (4-3-3):
Andersen; Jacobsen, Kjaer, Agger, S. Poulsen; Kvist, J. Poulsen; Mikkelsen, Eriksen, Krohn-Dehli; Bendtner
Jerman (4-2-3-1): Neuer; Bender, Hummels, Badstuber, Lahm; Khedira, Schweinsteiger; Mueller, Oezil, Podolski; Gomez

Kemungkinan absen:
Denmark:
Zimling, Rommedahl (cedera)
Jerman: Boateng (skorsing)

Prediksi:
Denmark:
28 persen
Imbang: 30 persen
Jerman: 42 persen

 

Pemain Portugal Harus Percaya Diri


AFPBek Portugal Pepe (kanan) bersama rekan-rekannya merayakan gol Helder Postiga ke gawang Denmark di Stadion Arena Lviv, Ukraina, Rabu (13/6/2012).

KHARKIV, KOMPAS.com- Portugal telah membuktikan diri mampu bangkit di laga kedua dengan menundukan Denmark 3-2 setelah kalah 0-1 dari Jerman di laga pertama Grup B Piala Eropa 2012. Kebangkitan itu merupakan peluang besar bagi Portugal untuk lolos ke perempat final dengan mengalahkan Belanda. Para pemain Portugal diminta oleh pelatih Paulo Bento untuk percaya pada peluang yang dimiliki dan memperjuangkanya menjadi kenyataan.

Belanda tetap harus dihormati sebagai tim tangguh meskipun dua kali kalah. Mereka memiliki karakter permainan yang bagus, dan bisa sangat berbahaya. Belanda akan menyerang sejak awal untuk menjaga peluang lolos ke perempat final.

Portugal harus menang melawan Belanda dengan selisih gol lebih baik dibandingkan Denmark jika Tim Dinamit mampu mengalahkan Jerman, supaya lolos ke perempat final. Portugal akan melawan Belanda di Stadion Metalist Kharkiv, Ukraina, Senin (18/6/2012) dinihari WIB. Di saat yang bersamaan, Denmark menantang Jerman di Stadion Lviv Arena.

"Saya telah di sepak bola selama 26 tahun dan delapan tahun melatih. Jika saya tidak percaya pada kesempatan dan peluang, kami tidak akan ada di sini," ujar Bento dalam konferensi pers di Stadion Kharkiv, Sabtu (16/6), seperti dilaporkan wartawan Kompas Agung Setyahadi.

Ia menegaskan, tidak ada motivasi selain memenangi pertandingan. "Karena itu, kami harus percaya kami akan mencapai target. Kami harus percaya pada strategi, organisasi permainan dan percaya diri. Kami percaya besok akan menuai hasil bagus," ujar Bento.

Bento menilai, Belanda tetap harus dihormati sebagai tim tangguh meskipun dua kali kalah. Mereka memiliki karakter permainan yang bagus, dan bisa sangat berbahaya. Belanda akan menyerang sejak awal untuk menjaga peluang lolos ke perempat final.

"Kemenangan akan sangat tergantung pada tekad dan usaha kami. Jika kalah, berarti tekad dan perjuangan lawan sangat besar. Kami perlu melanjutkan tekad kami dalam dua pertandingan yang lalu, dan siap berkorban," ujar Bento.

Mantan pelatih Sporting Lisbon itu menegaskan, Portugal juga tidak bisa terus menerus mengandalkan serangan balik. Para pemain harus yakin bahwa mereka memiliki kekuatan dalam menyerang. Portugal harus berusaha menguasai bola dan mengendalikan permainan, karena Belanda memiliki karakter senang menguasai bola dan menekan lawan dengan cepat.

Resep Berhenti Merokok ala Shevchenko


PATRICK HERTZOG / AFPBomber Ukraina Andriy Shevchenko menyanyikan lagu kebangsaan negaranya jelang partai melawan Perancis di Stadion Donbass Arena, Donetsk, Ukraina, Jumat (15/6/2012).

KOMPAS.com - Sewaktu remaja, Andriy Shevchenko, penyerang senior tim Ukraina, memiliki kemampuan luar biasa, yaitu mengisap 30-40 batang rokok setiap hari. Begitu diberitakan situs Dailymirror.

Kebiasaan itu pun membuat pelatihnya di klub Dynamo Kiev, Valery Lobanovsky, murka. Maklum, sebagai penyerang di klub ternama di Rusia, Sheva—panggilan akrab Shevchenko—dituntut harus selalu prima, terutama dalam laga- laga penting.

Lobanovsky tak kekurangan akal. Dia memaksa penyerang yang tengah mengejar rekor 50 gol bagi tim nasional Ukraina itu meminum cairan inti nikotin. Hasilnya, setelah beberapa kali minum dan mual karena rasa dan bau cairan itu, Sheva memutuskan berhenti merokok.

”Da. Tse pratsyuye!,” pekik Lobanovsky. (MHD)

Buffon: Itu Satu-satunya Kesalahan Italia


AFPKiper Italia, Gianluigi Buffon, pada laga kedua Grup C, di Municipal Stadium Poznan, Kamis (14/6/2012), yang berakhir 1-1.

POZNAN, KOMPAS.com — Kiper Italia, Gianluigi Buffon, menilai timnya hanya melakukan satu kesalahan dan Kroasia berhasil memanfaatkan hal itu untuk mencetak gol pada laga kedua Grup C, di Municipal Stadium Poznan, Kamis (14/6/2012), yang berakhir 1-1.

"Menurutku, kami bermain dengan baik, melakukan segalanya untuk menang. Kami seharusnya mendapat gol lebih banyak dari peluang-peluang yang kami ciptakan di babak pertama," ujar Buffon.

"Ini hasil yang tidak bagus, mengingat kami bertahan dengan sangat baik, tetapi mereka menghukum kami saat kami melakukan satu-satunya kesalahan pada laga tadi. Meski begitu, aku menilai kami bermain dengan baik. Kami hanya perlu lebih tajam dan berusaha menang setiap punya kesempatan," tambahnya.

Italia unggul lebih dulu melalui Andrea Pirlo pada menit ke-39. Gol Kroasia dicetak Mario Mandzukic pada menit ke-72, memanfaatkan umpan silang Ivan Strinic, yang gagal dihalau bek Giorgio Chiellini.

Menurut catatan UEFA, selama pertandingan, Italia menguasai bola sebanyak 52 persen dan menciptakan tujuh peluang emas dari 15 usaha. Adapun Kroasia melepaskan delapan tembakan akurat dari 10 percobaan.

Dengan hasil 1-1 itu, Italia duduk di peringkat ketiga dengan dua poin. Mereka kalah dua angka dari Spanyol dan Kroasia di peringkat pertama dan kedua.

Pada laga terakhir, Italia akan bertemu Irlandia, 18 Juni mendatang.

Redknapp Dipecat?

LONDON, KOMPAS.com - Harry Redknapp dikabarkan Guardian dipecat dari jabatan pelatih Tottenham Hotspur, Rabu (13/6/2012) malam. Presiden Tottenham, Daniel Levy disebut mengincar pelatih Everton, David Moyes, untuk menggantikan Redknapp.

Redknapp masih menyisakan kontrak hingga Juni 2013, yang disebut bernilai 3 juta poundsterling atau sekitar Rp 44 miliar. Redknapp dan Levy disebut menegosiasikan kontrak baru pada Rabu (13/6/2012) malam.

Menurut Guardian, Redknapp mengajukan sejumlah permintaan yang ditolak Levy, sehingga negosiasi berakhir dengan keputusan mengakhiri kerja sama.

Redknapp sudah menangani Tottenham sejak 2008. Redknapp membawa Tottenham dua kali finis di peringkat keempat Premier League, dalam tiga musim terakhir. Pada musim 2010-2011, Tottenham melaju sampai perempat final Liga Champions.

Advocaat: Gol Kuba Indah


AFPPelatih tim nasional Rusia, Dick Advocaat, pada pertandingan kedua Grup A Piala Eropa 2012, di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012).

WARSAWA, KOMPAS.com - Pelatih Rusia, Dick Advocaat, menilai cukup bagus hasil imbang 1-1 yang diraih timnya saat melawan Polandia, di Stadion Nasional Warsawa, Selasa (12/6/2012), mengingat Polandia berstatus tuan rumah. Ia juga menyebut pencetak gol Polandia, Jakub "Kuba" Blaszczykowski, layak disebut pemain terbaik laga tersebut.

Rusia unggul lebih dulu melalui Alan Dzagoev pada menit ke-37. Di tengah kawalan pemain lawan, ia mengirim umpan Andrei Arshavin masuk sudut kiri atas gawang dengan pundak kanannya.

20 menit kemudian, Kuba membawa Polandia menyamakan kedudukan. Dengan kaki kiri, ia melesatkan bola dari tengah kotak penalti, ke sudut kanan atas gawang.

Menurut catatan UEFA, sepanjang laga Rusia menguasai bola sebanyak 57 persen dan menciptakan tiga peluang emas dari tujuh usaha. Adapun Polandia melepaskan sembilan tembakan akurat dari 15 percobaan. Meski begitu, Advocaat menilai timnya bermain lebih baik dari Polandia.

"Rusia bermain lebih baik dan Igor Denisov bermain sangat baik. Namun, ketika Anda mencetak gol seperti (gol Kuba), Anda pasti adalah pemain yang bagus. Itu gol yang indah. Mungkin, ia adalah pemain terbaik pertandingan tadi, tetapi bagi kami, pemain terbaik adalah Denisov," ujar Advocaat.

"Saya pikir, Rusia bermain lebih baik ketimbang Polandia, hari ini. Namun, tadi itu adalah pertandingan yang sangat bagus dan kami bermain sangat baik. Hasil (1-1) cukup bagus karena (Polandia) didukung 40.000 orang dan itu adalah keuntungan besar."

"Pada laga pertama (melawan Ceko, 8 Juni lalu), kami menang 4-1, tetapi laga (melawan Polandia) ini seperti laga tandang dan Anda hanya mengakui bahwa gol (Kuba) indah."

"Jika objektif, Anda akan mengatakan kedua tim bekerja keras, tetapi penguasaan bola Rusia lebih baik dan menciptakan peluang. Namun, Anda harus memberikan pujian kepada kedua tim untuk cara mereka bermain," tuturnya.

Dengan hasil imbang itu, Rusia menguasai klasemen dengan empat poin, atau unggul satu angka dari pesaing terdekat, Ceko. Pada laga terakhir, sementara Rusia akan bertemu Yunani, Ceko akan bertemu Polandia, 16 Juni mendatang.

Oxlade-Chamberlain Awali Debut dengan Pujian


AFP/ANDREW YATESGelandang Arsenal, Alex Oxlade-Chamberlain, dinilai sebagai pemain muda yang berprospek untuk bersinar di Piala Eropa 2012.

DONETSK, KOMPAS.com - Laga perdana Grup D melawan Perancis menjadi berkah tersendiri bagi gelandang muda Inggris, Alex Oxlade-Chamberlain. Meski hasil laga berakhir imbang 1-1, gelandang sayap Arsenal itu menuai pujian berkat permainan impresifnya di pertandingan yang menjadi debut internasionalnya tersebut.

Pelatih Inggris, Roy Hodgson, secara mengejutkan memasang Oxlade-Chamberlain sebagai pemain inti dalam laga tersebut. Padahal, skuad "The Three Lions" memiliki sejumlah gelandang yang lebih berpengalaman seperti Theo Walcott dan Stewart Downing. Namun, pemain berusia 18 tahun itu tampil cukup baik dan beberapa kali merepotkan barisan pertahanan Perancis.

"Saya pikir dia (Oxlade-Chamberlain) bermain sangat baik. Beberapa kali akselerasinya menerobos pertahanan lawan sangat baik. Dia mungkin akan terus seperti itu, karena kita tidak tahu apa yang akan dia ciptakan lagi nanti," ujar pelatih Inggris, Roy Hodgson, menanggapi penampilan anak asuhnya tersebut.

Pujian juga datang dari kapten Steven Gerrard. Gelandang Liverpool itu menilai, Oxlade-Chamberlain adalah salah satu pemain muda terbaik yang dimiliki Inggris saat ini.

"Aku pikir Oxlade-Chamberlain malam ini telah menunjukan level terbaiknya. Dia masih banyak mempunyai kesempatan untuk belajar, tetapi bermain dengan sejumlah pemain berpengalaman membuatnya berkembang cepat," puji Gerrard.

Torres: Buffon, Sang Penyelamat Italia


AFPPenyerang Spanyol, Fernando Torres.

GDANSK, KOMPAS.com - Penampilan gemilang kiper Italia, Gianluigi Buffon di laga perdana Grup C, Minggu (10/6/2012), mendapat apresiasi tinggi dari penyerang Spanyol, Fernando Torres. Italia, menurut "El Nino" --julukan Torres--, selamat dari kekalahan karena kegemilangan Buffon di bawah mistar "Gli Azzuri".

Dalam laga yang berakhir imbang 1-1 itu Buffon memang tampil baik dengan menahan sejumlah peluang emas yang didapat Torres dan kawan-kawan. Kiper Juventus itu sukses menggagalkan peluang emas Torres di menit-menit akhir pertandingan.

"Hasil (imbang) itu dapat diterima kalau menilik lawannya adalah tim sekaliber Italia. Buffon bermain dengan sangat baik dan penampilannya menyelamatkan Italia. Hasil yang fair karena kedua tim sama-sama menciptakan sejumlah peluang," ujar Torres seperti dilansir Football Italia.

Bomber Chelsea itu awalnya berharap dimainkan sebagai starter oleh pelatih Vicente Del Bosque. Namun, meskipun entrenador --sebutan pelatih dalam Bahasa Spanyol-- memilih memainkan Cecs Fabregas di lini depan. Torres enggan berpolemik mengenai masalah tersebut.

"Hal terpenting adalah Spanyol dapat bermain dengan baik. Kami mencetak gol berkat Cesc, jadi tidak masalah. Aku tidak kecewa. Sekarang, kami harus melanjutkan penampilan baik kami," kata Torres.

"Kami harus memenangi dua laga selanjutnya. Situasi kami sekarang sama seperti di Piala Dunia 2010 (kalah di partai pembuka namun berhasil menjadi juara)," tegasnya kemudian.

 

Nani: Kami Apes


AFPGelandang Portugal, Luis Nani

LVIV, KOMPAS.com - Gelandang Portugal, Luis Nani mengaku kecewa dengan kekalahan 0-1 timnya dari Jerman dalam laga perdana Grup B di Stadion Arena Lviv, Sabtu atau Minggu (10/6/2012) dini hari WIB. Pemain Manchester United ini menilai Portugal tak beruntung.

Sepanjang pertandingan Jerman memang lebih menguasai pertandingan. Tapi, Portugal pun bukan tanpa serangan. Bahkan, tim asuhan Paolo Bento itu tercatat mendapat dua peluang emas, yang mengenai tiang dan mistar gawang "Der Panzer".

"Kami banyak melakukan umpan silang, sayangnya tidak satu pun yang menghasilkan gol. Usaha yang bagus dan kami telah bermain baik, tapi kami kurang beruntung," ujar Nani.

Dengan kekalahan itu, Portugal kini berada di jurukunci klasemen sementara Grup B bersama Belanda. Selanjutnya, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan akan menghadapi Denmark pada Rabu (13/6/2012).

 

Szczesny Termakan Sesumbarnya Sendiri

WARSAWA, KOMPAS.com — Sebelum Euro 2012, Wojciech Szczesny sesumbar akan berpesta di Kyiv pada 1 Juli nanti. Buktinya, kiper utama Polandia itu malah mendapatkan kartu merah di partai pembuka melawan Yunani.

Sesumbar Szczesny itu diungkapkan ketika ia diwawancarai sebuah surat kabar.

"Saya akan minum sampanye setelah partai final di Kyiv," begitu tulisan headline koran tersebut.

Kenyataannya, kiper Arsenal itu harus absen dalam dua laga Polandia berikutnya. Penggantinya tentu saja penjaga gawang kedua Polandia, Przemyslaw Tyton. Ia dinobatkan sebagai pahlawan setelah menggagalkan penalti Giorgos Karagounis dan menghindarkan Polandia dari kekalahan di depan publik Stadion Nasional Warsawa.

Tyton kemungkinan besar akan jadi kiper utama Polandia dalam dua partai terakhir penyisihan grup melawan Rusia, Selasa (12/6/2012), dan Ceko, Sabtu (16/6/2012).

Ribery Jalani "Cryotherapy"


FRANCK FIFE / AFPGelandang serang Perancis Franck Ribery sedang menjalani "cryotheraphy" di pusat latihan Kircha, Polandia, Kamis (7/6/2012). "Les Bleus" akan melawan Inggris di partai pembuka Euro 2012 di Warsawa, Senin (11/6/2012).

WARSAWA, KOMPAS.com - Franck Ribery menjalani cryotheraphy begitu menyelesaikan sesi latihan Kamis (7/6/2012).

Tim medis Perancis tak mau berisiko dengan kondisi Ribery. Maklum saja, gelandang serang berusia 29 tahun itu memiliki riwayat cedera yang lumayan menakutkan.

Pada musim 2010/11 Ribery pernah masuk kamar bedah setelah otot ligamen kakinya rusak akibat saking kerasnya tekel bek VfL Wolfsburg Josue.

Musim lalu tim kesehatan Bayern Muenchen sempat mengkhawatirkan otot ligamen engkel Robery sobek. Ternyata, cederanya tak separah yang diperkirakan.

Dua cedera itu yang membuat tim medis Perancis berhati-hati. Ribery pun dititahkan menjalani cryotheraphy seusai latihan. Terapi itu menggunakan suhu di bawah normal untuk mengurangi metabolisme tubuh, meningkatkan rehabilitasi otot, mengurangi pembengkakan, rasa nyeri, dan kejang.

Jika dilakukan di bawah suhu ekstrim, terapi itu dapat menghancurkan sel dan biasanya hal itu dilakukan sebagai salah satu metode pembedahan.

 

Zidane: Perancis Akan Terbang Tinggi Asalkan...


AFP Mantan pemain Real Madrid, Zinedine Zidane

PARIS, KOMPAS.com — Legenda Perancis, Zinedine Zidane, menilai Karim Benzema dan Frank Ribery adalah sosok kunci "Les Bleus" di Piala Eropa 2012. Menurut mantan pemain Juventus dan Real Madrid itu, kedua penggawa andalan Perancis tersebut akan membawa negaranya meraih posisi tertinggi di Ukraina dan Polandia. Syaratnya satu: waspadai Inggris.

Kekompakan Ribery dan Benzema jelas terlihat saat Perancis melakoni laga uji coba terakhir melawan Estonia. Tim "Ayam Jantan" menang telak 4-0 dan Ribery mencetak satu gol hasil kerja sama apik dengan Benzema.

"Perancis dapat bicara banyak dengan Ribery dan Benzema. Mereka akan terbang tinggi," ujar Zidane.

Dalam laga perdananya di Grup C, Perancis akan melawan Inggris pada Minggu (11/6/2012). Zidane pun memperingatkan Benzema dan kawan-kawan agar tetap mewaspadai tim asuhan Roy Hodgson yang juga merupakan salah satu favorit juara.

"Saya berharap Perancis mengawali kompetisi ini dengan baik dan itu tak akan mudah ketika bertemu Inggris," kata Zidane.

Arsenal-Van Persie Rahasiakan Negosiasi Kontrak Baru


AFPPenyerang Belanda dan Arsenal, Robin van Persie.

LONDON, KOMPAS.com — Arsenal dan penyerang Robin van Persie telah mendiskusikan kontrak baru, tetapi bersepakat tidak menyampaikan kepada publik sampai Van Persie selesai menunaikan tugas bersama tim nasional Belanda di Piala Eropa 2012.

"Robin duduk bersama kami pada akhir musim dan pembicaraan berlangsung dengan baik. Kami telah bersepakat bahwa kami akan merahasiakan isi diskusi itu dan mengumumkannya pada saat yang tepat," ujar Ketua Eksekutif Arsenal, Ivan Gazidis.

"Kami harus menghormati kesepakatan antara kami untuk menjaga isi pembicaraan itu. Robin jelas fokus ke Piala Eropa saat ini dan kami berharap ia sukses dan pada saat yang tepat kami akan menyampaikan pengumuman resmi. Namun, saat ini kami tak bisa mengatakan apa pun," lanjutnya.

Kontrak Van Persie habis pada Juni 2013. Arsenal sudah menawarkan kontrak baru sejak musim 2011-2012 berlum berakhir. Namun, saat itu Van Persie mengaku tak ingin membicarakan kontrak karena ingin fokus membawa Arsenal finis di zona Liga Champions.

Arsenal akhirnya mengakhiri musim di peringkat ketiga. Namun, tak kunjung ada pernyataan resmi soal negosiasi maupun hasil akhirnya.

Sementara itu, media-media Inggris menyebut Van Persie hanya akan menandatangani kontrak baru, jika Arsenal membeli pemain yang bisa membuatnya yakin bahwa musim depan Arsenal akan mengakhiri puasa gelar, yang sudah berlangsung sejak 2005.

"Pesan saya kepada suporter kami adalah kami melakukan segala yang kami mampu untuk memastikan Arsenal bersaing meraih trofi musim depan. Ini berkaitan dengan bursa transfer musim panas ini dan itulah yang menjadi fokus kami," ungkap Gazidis.

"Kami punya tim yang baik, kami punya inti berupa pemain muda yang bagus dan kami membutuhkan setiap orang yang terlibat untuk yakin bahwa kami bisa semakin berdaya saing musim depan dan bersaing meraih trofi Premier League dan Liga Champions. Kami yakin bisa melakukan itu," tambahnya.

Maradona Tak Yakin Dapat Drogba


AFPPenyerang Pantai Gading, Didier Drogba, dalam sesi latihan, di Abidjan, 31 Mei 2012.

DUBAI, KOMPAS.com — Pelatih Al Wasl, Diego Maradona, mengaku tak yakin klubnya punya cukup uang untuk ikut bersaing dengan Shanghai Shenhua mendapatkan penyerang Chelsea, Didier Drogba.

Kontrak Drogba di Chelsea akan habis pada 30 Juni mendatang. Namun, setelah final Liga Champions, Mei silam, Drogba menyatakan tak akan memperpanjang kontrak.

Menurut Gulfnews, Shanghai Shenhua menawarkan Drogba gaji sebesar 300.000 poundsterling atau sekitar Rp 4,3 miliar per pekan. Negosiasi Drogba-Shenhua disebut tertunda karena Al Wasl juga berminat merekrutnya.

"Jika punya anggaran besar, kami mungkin bisa menarik seseorang seperti Drogba. Namun, menurut saya, anggaran yang dibayangkan itu tak ada di sini," ujar Maradona.

"Saya banyak membaca soal masa depan Drogba dan saya yakin ia hampir menyelesaikan kesepakatan (dengan Shenhua) yang menawarkannya uang banyak. Saya pikir kami tak bisa menyamai tawaran mereka," tambahnya.

Ini Piala Eropa, Semua Bisa Terjadi


UEFA.comPiala Eropa 2012

KOMPAS.com - Beberapa pakar beranggapan, Piala Eropa lebih hebat dibandingkan Piala Dunia. Hal itu bukan karena tim yang berlaga lebih elite, tetapi karena penyebaran tim dalam empat grup menggambarkan satu atau dua favorit hampir dapat dipastikan tidak dapat melaju ke perempat final.

Kali ini, Jerman di Grup B, bersama Belanda dan Portugal, dalam kondisi sulit. Jerman yang selalu disorot dan Spanyol, sang juara dunia dan juara Eropa, pasti sangat diunggulkan. Begitu pula Belanda yang menjadi finalis Piala Dunia dua tahun lalu.

Pelatih Jerman Joachim Loew harus dapat mengangkat nyali pemainnya yang asal Bayern Muenchen. Mengingat, pemain Bayern terpukul hebat akibat kekalahan adu penalti melawan Chelsea pada final Liga Champions di kandang sendiri.

Borussia Dortmund juga mengalahkan Bayern dengan skor telak 5-2 pada final Piala Jerman dan kekalahan lainnya saat mengejar titel Bundesliga. Kekecewaan di laga domestik, hanya mampu menempati posisi kedua, ditambah kekalahan menyakitkan dari Chelsea, setelah lebih dulu unggul di Allianz Arena, Muenchen, sungguh kekalahan yang sangat buruk.

Saya tidak yakin, Philipp Lahm, Bastian Schweinsteiger, Thomas Mueller, Tony Kroos, Holger Badstuber, dan Jerome Boateng akan mudah melupakan kekalahan itu. Saya juga sedikit khawatir dengan penjaga gawang Manuel Neuer. Saya hanya berharap, Mezut Oezil dan Sami Khedira mampu menularkan asa juara Liga Spanyol, Real Madrid (klub mereka), untuk mengangkat mental pemain Bayern saat dibutuhkan.

Tentang Belanda, pendapat pakar terbelah. Ada yang menyatakan, pemain Belanda sudah terlalu tua, sementara lainnya menyatakan terlalu menyerang. Namun sesungguhnya, Belanda ”mewah” karena punya dua penyerang tersubur di Liga Inggris dan Liga Jerman, Robin van Persie dan Klaas-Jan Huntelaar. Pelatih Bert van Marwijk juga dianggap ”melawan” tradisi Belanda dengan hanya memainkan dua penyerang.

Pemain sayap Bayern, Arjen Robben, akan terpacu untuk bermain bagus di bawah bendera negaranya setelah pengalaman pahit gagal mengeksekusi penalti di perpanjangan waktu final Liga Champions. Masih ada pula pemain lapangan tengah berpengalaman Mark van Bommel, mantan pemain Bayern yang kini sudah berusia 35 tahun.

Hanya saja, Jerman dan Belanda dapat tersandung oleh Portugal yang memiliki kekuatan ”segitiga Real Madrid”, Pepe, Fabio Coentrao, dan Cristiano Ronaldo. Ronaldo bukan hanya sangat berbahaya di lini depan, ditambah lagi, kehadiran pemain Manchester United, Nani, yang dapat menyumbangkan angka apabila mampu memotong dari arah kanan. Yang jelas, tim mana pun yang kalah dari Portugal akan tersingkir.

Adapun Denmark tidak dapat diprediksi kali ini. Pelatih Morten Olsen menyukai permainan umpan pendek dengan tradisi semangat menyerang.

Menilik tim yang lain, pertemuan pertama di Grup C antara Spanyol dan Italia akan menentukan siapa yang akan memimpin klasemen. Pelatih Spanyol Vicente del Bosque memiliki masalah yang sama seperti Joachim Loew di Jerman. Pemain bertahan hebatnya, termasuk pemain tengah Xavi dan Andres Iniesta, mengalami kemunduran di laga Liga Champions dan laga domestik. Sementara penyerang David Villa belum sembuh dari cedera. Beruntung, Fernando Llorente dan Fernando Torres mampu menjadi kompensasi menutupi kekurangan itu.

Sebaliknya, Italia di bawah pelatih baru Cesare Prandelli telah memiliki karakter permainan cepat dengan pemain muda di bawah bimbingan pemain veteran, seperti kiper berusia 34 tahun Gianluigi Buffon. Sayangnya, sepak bola Italia kembali digoyang skandal korupsi yang diyakini berdampak pada skuad nasionalnya. Itu persis seperti menjelang Piala Dunia 2006 yang akhirnya dimenangi Italia.

Loew Tak Haramkan Penggunaan Facebook-Twitter


BBC IndonesiaGangguan terjadi ketika saham Facebook terus merosot sejak peluncuran perdananya.

BERLIN, KOMPAS.com - Pelatih Jerman, Joachim Loew, berpendapat, pesepak bola sebagai tokoh publik tidak selalu bijaksana menggunakan Facebook dan Twitter, sehingga aktivitas mereka menggunakan jejaring sosial itu berpotensi memunculkan masalah. Meski begitu, Loew tidak akan melarang pemainnya menggunakan kedua jejaring sosial tersebut selama Piala Eropa 2012.

"Saya sama sekali tak mengerti bagaimana orang bisa berbagi kehidupan pribadi mereka dari hal yang benar-benar rahasia dan intim tanpa pandang bulu pada ribuan atau bahkan jutaan orang," jelas Loew.

"Saya menghargai para pemain yang menggunakannya. Ini cara mereka berkomunikasi, tapi bukan milik saya. Tapi, saya rasa cara bertukar informasi seperti ini bisa berbahaya," tambahnya.

Berbeda dari Loew yang meski keberatan tetap memberikan kepercayaan kepada pemain, tim nasional Spanyol dan Denmark melarang pemain mereka menggunakan Facebook dan Twitter selama Piala Eropa.

 

Barca Putus Kontrak Henrique


AFPBek Henrique Adriano (kiri) dalam pertandingan pramusim 2009-2010 melawan Tottenham Hotspur.

BARCELONA, KOMPAS.com — Melalui situs resminya, Barcelona mengumumkan mengakhiri kerja sama dengan bek Henrique Adriano (25), yang sejatinya masih terikat kontrak hingga 2013.

"Barcelona mengumumkan bahwa Henrique Adriano, yang dipinjamkan ke Palmeiras hingga 30 Juni 2012, akan mengakhiri kontrak kerja dengan klub ini pada tanggal tersebut, meski ia masih memiliki kontrak hingga 30 Juni 2013," ujar Barcelona.

Henrique dibeli Barcelona dari Palmeiras pada 2008 dengan kontrak selama lima tahun. Segera setelah bergabung dengan Barca, Henrique dipinjamkan ke Bayer Leverkusen selama satu musim.

Setelah mengikuti sesi pramusim di Barca pada 2009, ia dipinjamkan ke Racing Santander selama dua musim, dan pada Juli 2011 dipinjamkan ke Palmeiras.