Higuain "Maafkan" Ronaldo


AFP/RAFA RIVASPenyerang Real Madrid, Cristiano Ronaldo (tenga) mendapat sambutan rekan-rekannya setelah membobol gawang Osasuna dalam lanjutan Liga BBVA, Sabtu atau Minggu (1/4/2102) dini hari WIB. Madrid akhirnya menang 5-1.

MADRID, KOMPAS.com - Penyerang Real Madrid, Gonzalo Higuain, mengaku tidak mempersalahakan insiden tabrakan dengan Cristiano Ronaldo sehingga gagal mencetak gol ke gawang Osasuna, Sabtu atau Minggu (1/4/2012) dini hari WIB.

"Aku nyaris mencetak tiga gol. Aku menggiring bola dan berusaha melepaskan tendangan. Namun, aku tidak menyadari Ronaldo berlari di belakangku," jelas Higuain.

Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan Madrid 5-1 tersebut, Higuain berhasil mencetak dua gol. Penyerang asal Argentina itu bisa saja menciptakan tiga gol karena dia memiliki peluang emas pada menit ke-52.

Higuain berhasil mengecoh kiper Osasuna. Saat berusaha menceploskan bola, Higuain terjatuh setelah berbenturan dengan Ronaldo. Alhasil, usaha Higuain terbuang percuma. Namun, Ronaldo seperti menebus kesalahannya dengan memberikan assist kepada Higuain pada menit ke-77.

Higuain juga tak ingin mempermasalahkan insiden ini. Sebab, menurutnya, hal tersebut biasa dalam sepak bola. "Insiden tersebut hanya salah satu dari beberapa hal yang terkadang terjadi di sepak bola. Kami tidak berpikir soal hal tersebut," tutur Higuain.

Berkat kemenangan ini, Madrid semakin kokoh di puncak klasemen dengan mengoleksi 78 poin, unggul enam angka dari Barcelona. (RM)

 

Kapten Aston Villa Didiagnosis Leukimia Akut


DaylifeKapten Aston Villa,Stiliyan Petrov.

LONDON, KOMPAS.com — Nasib malang menimpa kapten Aston Villa, Stiliyan Petrov. Pemain asal Bulgaria itu didiagnosis oleh tim dokter Villa menderita penyakit leukimia akut.

Penyakit itu diketahui setelah Petrov mengalami demam tinggi seusai membela klubnya saat bertanding melawan Arsenal dalam lanjutan Premier League akhir pekan lalu. Setelah itu, dia kemudian dilarikan ke rumah sakit, dan dokter langsung mengonfirmasi mengenai penyakitnya.

"Dewan Villa menerima berita buruk hari ini bahwa kapten kami, Stiliyan Petrov, didiagnosis menderita leukimia akut. Kami ingin mengetahui lebih jauh mengenai kondisi dalam waktu dekat dan kami terus mendukung dia dan keluarganya," demikian pernyataan Villa dalam situs resminya.

"Mulai saat ini kami meminta agar privasi Stiliyan bisa dikedepankan demi kelancaran pemeriksaan. Kami pasti akan memberikan informasi jika kami mendapatkannya. Stiliyan dikasihi banyak orang dan dia akan mendapatkan hal itu dari seluruh pemain, pengurus, dan pendukung Villa. Kami berharap ini semua membawa pada kesimpulan yang baik," katanya lagi.

Pelatih Villa, Alex McLeish, mengaku terkejut mendengar kabar tersebut. Akan tetapi, ia tetap mengucapkan simpatinya dan akan terus memberikan dukungan bagi anak asuhnya.

"Tim dokter mengatakan kepada saya kemarin bahwa mereka masih menunggu hasil pemeriksaan. Semua pemain Villa akan mendukungnya dan akan berusaha untuk memenangkan pertandingan akhir pekan ini untuk sang kapten," kata McLeish.

Atletico-Hannover Sementara Imbang 1-1


champions-league-guides.blogspotLiga Europa

MADRID, KOMPAS.com — Atletico Madrid sementara bermain imbang 1-1 lawan Hannover 96 hingga akhir babak pertama leg pertama babak perempat final Liga Europa, Kamis atau Jumat (29/3/2012) dini hari WIB. Sempat tertinggal oleh gol Falcao, Hannover kemudian membalas melalui gol Mame Biram Diouf.

Bermain sebagai tuan rumah, Atletico mengambil inisiatif menyerang lebih dulu. Pertandingan baru berjalan sembilan menit, penyerang Falcao sudah membuka keunggulan Atletico menjadi 1-0. Falcao mencetak gol melalui sundulannya menerima umpan tendangan bebas Gabi.

Ketinggalan satu gol, Hannover tak tinggal diam. Pada pertengahan babak pertama, Hannover lebih menguasai jalannya pertandingan. Pada menit ke-18, Christian Pander hampir menyamakan kedudukan jika bola tendangannya tak dapat dihalau dengan baik kiper Thibaut Courtois.

Tim tamu akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-38. Berawal dari aksi Lars Stindl di sisi kanan, ia kemudian melepaskan umpan terobosan kepada Diouf. Pemain asal Senegal itu lantas tak membuang kesempatan untuk mencetak gol.

Valencia mencoba membalas melalui peluang yang didapat Juanfran satu menit menjelang akhir pertandingan. Namun, bola tendangannya masih bisa dihalau kiper Ron-Robert Zieler. Hingga turun minum, skor 1-1 tidak berubah.

Susunan pemain
Atletico Madrid: 13-Thibaut Courtois, 6-Filipe Kasmirski, 2-Diego Godín, 23-Miranda, 14-Gabi, 20-Francisco Juanfran, 4-Mario Suárez, 11-Arda Turan, 19-Koke, 7-Adrián, 9-Falcao.

Hannover 96: 1-Ron-Robert Zieler, 4-Emanuel Pogatetz, 6-Steve Cherundolo, 24-Christian Pander, 5-Mario Eggimann, 33-Manuel Schmiedebach, 7-Sergio Pinto, 34-Konstantin Rausch, 28-Lars Stindl, 13-Jan Schlaudraff, 39-Mame Biram Diouf.

Wasit: Stephane Lannoy

 

Persaudaraan Sepak Bola


DaylifePendukung cilik Swansea saat memberikan dukungan terhadap pemain Bolton, Fabrice Muamba, yangkolaps terkena serangan jantung saat membela klubnya melawan Tottenham Hotspur di Piala FA, Sabtu (17/3/2012).

Oleh: Anton Sanjoyo

Tidak ada berita yang lebih menggembirakan pada awal pekan ini ketimbang kabar dari Pelatih Bolton Wanderers Owen Coyle yang mengabarkan bahwa kondisi kesehatan pemain Fabrice Muamba berangsur membaik. Muamba bahkan menyaksikan laga antara Bolton dan Blackburn melalui televisi di rumah sakit meski kemudian tertidur sebelum pertandingan usai.

Sebelumnya, selama lebih dari sepekan, keluarga Muamba dan Bolton menanti dengan waswas. Setelah terkena serangan jantung pada laga melawan Tottenham Hotspur, 17 Maret lalu, di White Hart Lane, Muamba berjuang antara hidup dan mati. Namun, dukungan yang begitu hebat dari keluarga dan klub Bolton membuat masa-masa kritis bisa dilampaui Muamba dengan baik meski tim dokter mengatakan, untuk pulih 100 persen dibutuhkan waktu lama.

Jatuh tertelungkup di White Hart Lane akibat serangan jantung, Muamba sebenarnya sudah meninggal secara medis. Dokter mengatakan, jantung pemain kelahiran Zaire berusia 23 tahun itu sempat berhenti selama 78 menit. Namun, kurang dari 24 jam setelah mendapat perawatan di rumah sakit, Muamba mampu merespons beberapa pertanyaan. Kondisinya terus membaik seiring dukungan yang terus mengalir dari klubnya dan dari seluruh dunia.

Kesedihan yang dialami rekan Muamba hampir tak bisa digambarkan. Kevin Davies, pemain paling senior yang bersama Coyle mendampingi Muamba dalam perjalanan ke rumah sakit, mengatakan, untuk pertama kali dalam hidupnya, ia merasa sangat kecil sebagai manusia. ”Saya benar-benar merasa tak berdaya. Dia (Muamba) adalah rekan seperjuangan sekaligus seorang ayah. Anda berdiri di sebelahnya dan tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar Davies.

Sehari setelah laga yang tak kelar di kandang Spurs, para pemain ”The Trotters” kembali ke Bolton, sekitar 320 kilometer dari London. Menurut Davies, para pemain tetap mendapat panggilan berlatih pada hari Minggu, tetapi tak wajib. Jika mereka ingin menghabiskan waktu bersama keluarga, tidak perlu datang ke tempat latihan. Tragedi Muamba rupanya menyadarkan, keluarga adalah segalanya dan kebahagian itu bisa direnggut kapan saja di lapangan hijau.

Dari Coyle, Davies mendapat tugas untuk menyambangi satu per satu pemain Bolton untuk memastikan mereka oke-oke saja. ”Sebagai keluarga besar, kami ingin memastikan semua anggota dalam keadaan baik dan terus bergandengan tangan dalam keadaan seperti ini,” ujar Davies.

Sesungguhnya Bolton tak sendirian. Saat Muamba terkapar, pemain Spurs larut dalam kesedihan. Rafael van der Vaart terpekur di pinggir lapangan dengan mata nanar. Bek kanan Benoit Assou-Ekotto berjalan mondar-mandir sambil komat-kamit berdoa. ”Saya ketakutan, benar-benar ketakutan saat melihat Muamba terkapar. Saya khawatir sesuatu menimpa dirinya, menimpa keluarganya, dan semua yang mencintainya,” papar Assou-Ekotto yang kompatriotnya, Marc-Vivien Foe, meninggal dalam tugas di lapangan hijau saat membela Kamerun di Piala Konfederasi 2003.

Sejak 1889, ketika sepak bola dimainkan secara kompetitif di Eropa, tercatat 85 pemain meninggal dunia mendadak di lapangan hijau dan kebanyakan akibat serangan jantung. Dari angka di atas, 36 kasus terjadi pada periode 2000 hingga 2012. Ironisnya, pemain bola terakhir yang meninggal dunia di lapangan hijau akibat serangan jantung adalah D Venkatesh, gelandang klub Bangalore Mars, saat berlaga di kompetisi divisi dua India. Meninggalnya Venkatesh hanya sehari setelah Muamba terkapar di White Hart Lane.

Tidak seperti Muamba yang langsung mendapat respons dunia, kisah Venkatesh nyaris tak diketahui. Bahkan, nama depannya pun tak tersebut dalam beberapa berita pendek di dunia maya dan hanya tertulis ”D”, titik.

Seperti halnya Venkatesh, di dunia sepak bola, Muamba bukan siapa-siapa. Namun, tragedi yang menimpa dirinya merekatkan kembali ikatan persaudaraan sepak bola yang belakangan mengendur, bahkan cenderung kehilangan nilai kekeluargaan, semangat, dan empati. Saat mendapat pertolongan pertama di White Hart Lane, hampir semua penonton larut dalam kesedihan. Malam itu, pendukung Spurs dan Bolton yang selama 41 menit laga dipisahkan oleh kata ”kawan” dan ”lawan” sontak bersatu memberikan empati kepada Muamba yang sedang mati suri.

Di White Hart Lane tak ada sinyal protes ketika wasit Howard Webb memutuskan menghentikan laga. Yang terdengar justru yel-yel ”Fabrice Muamba... Fabrice Muamba...” yang diserukan bersama oleh pendukung Bolton dan Spurs. Semua penonton di stadion pun memberikan penghormatan berdiri saat Muamba ditandu menuju ambulans yang melarikannya ke rumah sakit.

Setelah Muamba jatuh, dunia sepak bola berdoa untuk Muamba. Ratusan kilometer dari London tempat Muamba dirawat, tim Real Madrid tampil dengan kostum bertuliskan ”Get Well Soon Muamba”. Bukan hanya itu, sebagian pemain juga berkostum dengan tulisan ”Animo Abidal” untuk memberikan dukungan moral kepada Eric Abidal, pemain Barcelona yang membutuhkan transplantasi hati untuk menyambung hidup.

Persaudaraan sepak bola mendobrak batas dan sekat, dari Premiership ke La Liga. Kita juga tahu, antara Real Madrid dan Barcelona tercipta jarak dan rivalitas abadi, salah satu yang paling pahit dalam sejarah sepak bola. Namun, nilai-nilai kemanusiaan jauh lebih mulia ketimbang persaingan hampir 100 tahun itu.

Jalan Terjal Milan Menuju Puncak Eropa


AFPAC Milan merayakan scudetto ke-18 mereka setelah bermain imbang tanpa gol dengan AS Roma, di Olimpico, Sabtu (7/5/2011).

MILAN, KOMPAS.com - Dalam lima tahun terakhir, tim sebesar AC Milan tak mencium manisnya trofi Liga Champions. Pascapembalasan dendam pada Liverpool di final Liga Champions musim 2006/2007, keperkasaan "Rossoneri" di benua biru seperti pudar.

Dengan membawa titel juara bertahan di musim 2007/2008, Milan terpaksa tersingkir di babak 16 besar Liga Champions setelah dikalahkan oleh salah satu raksasa Inggris, Arsenal. Bahkan di musim 2008/2009, Milan harus absen di kejuaraan yang telah mereka kuasai selama tujuh kali tersebut.

Di dua musim berikutnya, langkah Milan harus terus terhenti di babak 16 besar atas tim-tim Inggris. Di musim 2009/2010, Manchester United berhasil melempar Milan dari babak 16 besar Liga Champions.

Setelah itu, pada musim berikutnya, kembali tim negeri Ratu Elizabeth menyingkirkan Milan di babak 16 besar Liga Champions. Kali ini, giliran Tottenham Hotspur yang membuat malu pemilik Milan, Silvio Berlusconi.

Di musim ini, setelah Milan mengembalikan kejayaannya di Italia, Berlusconi tentu ingin klubnya tersebut kembali berjaya di benua Eropa. Tetapi jalan Milan menuju mimpi tersebut musim ini tergolong sulit dan terjal. Hanya berada di pot dua dalam undian fase grup Liga Champions di Monaco pada 25 Agustus 2011, hampir pasti juara Italia ini akan bertemu dengan tim-tim besar.

Hal itu memang terbukti. Milan harus berjodoh dengan salah satu raksasa sepak bola dunia, Barcelona, di grup H. Walau sempat menahan imbang 2-2 pada pertemuan pertama di San Siro, September lalu, Milan harus takluk 2-3 dalam kunjunganya ke Camp Nou pada bulan November lalu. Dengan hasil tersebut, "Il Diavolo Rosso" harus puas menjadi runner-up di bawah Lionel Messi dan kawan-kawan.

Jadi runner-up di grup H, kemungkinan Milan kembali bertemu dengan tim besar sangat terbuka. Milan harus kembali bertemu dengan "Meriam London" di fase pertama knock out. Punya catatan buruk dalam pertemuan dengan tim asal Inggris di babak 16 besar, ternyata Milan berhasil menyingkirkan tim asuhan Arsene Wenger tersebut dengan agregat 4-3.

Sukses itu membuat tim satu kota Inter Milan tersebut melaju ke babak delapan besar Liga Champions untuk pertama kalinya semenjak menjadi juara di musim 2006/2007.

Tetapi tampaknya sial bagi Milan karena tim kota mode tersebut kembali menuai jalan terjal di Liga Champions musim ini. Barcelona lagi-lagi menjadi lawan Milan di babak perempat final. Hasil ini menjadi ujian berat bagi tim Milan. Tentunya dalam leg pertama Rabu (29/3/2012) atau Kamis dini hari WIB besok, tim sekelas Milan tak akan pernah menyerah untuk kembali jadi penguasa benua Eropa.

Mou: Mungkin Kembali ke Inter

NICOSIA, KOMPAS.com — Pelatih Real Madrid Jose Mourinho tak menampik peluang untuk kembali lagi melatih Inter Milan. Pernyataan ini tentu memanaskan situasi setelah pelatih berjuluk "The Special One" itu dikabarkan ingin segera angkat kaki dari Santiago Bernabéu di akhir musim ini.

"Inter adalah rumah saya, mungkin saya akan kembali ke rumah," ujar Mou kepada Sky Sport Italia seperti dilansir Goal.com.

Pria berdarah Portugal ini memang sempat membesut "I Nerazzurri" dalam kurun 3 tahun. Bahkan, mantan pelatih Chelsea ini sempat membawa Javier Zanetti dan kawan-kawan meraih treble winner pada musim 2009/2010.

Sementara itu, Inter baru saja memecat Claudio Ranieri yang dianggap gagal oleh Presiden Inter Massimo Moratti. Untuk mengisi kekosongan bangku pelatih, taipan minyak tersebut menunjuk arsitek tim primavera Inter, Andre Stramaccioni, sebagai pelatih klub hingga akhir musim ini.

"Seperti semua fans Inter, saya ingin dia (Stramaccioni) untuk melakukanya dengan baik. Maaf untuk Ranieri, tetapi sepak bola seperti ini. Ketika terjadi kesalahan, pelatih yang diganti," ujarnya.

Inter saat ini sedang dalam fase buruk setelah hanya menempati peringkat kedelapan klasemen sementara Serie A dengan mengoleksi 41 poin.

Chelsea Menang Pengalaman


AFPPelatih Chelsea, Roberto Di Matteo.

LISBON, KOMPAS.com - Pelatih Benfica, Jorge Jesus, mengatakan timnya bermain lebih baik dari Chelsea pada pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions, di Estadio do Sport Lisboa e Benfica, Selasa (27/3/2012). Bahwa kemudian timnya kalah 0-1, itu karena kalah pengalaman.

Gol semata wayang diciptakan Salomon Kalou, pada menit ke-75. Menurut catatan UEFA, selama pertandingan, Benfica menguasai bola sebanyak 50 persen dan menciptakan delapan peluang emas dari 23 usaha. Adapun Chelsea melepaskan tiga tembakan akurat dari sebelas percobaan.

"Untuk menang, kami harus tampil sempurna. Kami sangat kuat pada laga kandang, tetapi kami menghadapi tim yang sangat berpengalaman, yang pernah bermain di final dan semifinal Liga Champions," ujar Jesus.

Pertandingan leg kedua akan digelar di Stamford Bridge, 4 April mendatang. Pelatih Chelsea, Roberto Di Matteo, menyatakan timnya akan bermain untuk menang, demi memperbaiki rekor kandang.

"Kami semakin baik. Kami mencetak lebih banyak gol tandang dan kami akan kembali berusaha mencetak gol besok supaya mendapatkan pertandingan lebih baik di Stamford Bridge," tambahnya.

 

Final Coppa Italia Tetap Digelar di Olimpico


DaylifePresiden CONI, Gianni Petrucci (kanan) bersama Presiden FIGC Giancarlo Abete (kiri).

ROMA, KOMPAS.com — Presiden Komite Olahraga Nasional Italia (CONI) Gianni Petrucci menegaskan, partai final Coppa Italia akan tetap dilangsungkan di Stadion Olimpico, Roma. Hal itu diungkapkannya menanggapi keinginan sejumlah pihak yang berencana memindahkan final turnamen itu ke luar Italia.

Sebelumnya, Maurizio Baretta, Presiden Lega Calcio, menilai Stadion Olimpico dikhawatirkan tidak sanggup menampung antusiasme pendukung Juventus dan Napoli yang akan berlaga di partai final. Maka dari itu, Baretta menyarankan agar final tersebut digelar di mancanegara, seperti Paris atau London.

"Bagi kami, masalah mengenai pemilihan stadion ini sudah selesai. Mereka (Lega Calcio) tidak boleh memikirkan stadion lain," kata Petrucci seperti dilansir Football Italia.

"Beretta lupa tahun lalu tiket laga Inter Milan melawan Palermo terjual habis di Olimpico. Dia ingin menambal masalah, tetapi dia tidak melihat masih ada lubang yang terbuka dalam masalah itu," ungkapnya.

 

Ke Semifinal, "Spurs" Yakin Rebut Piala FA


AFPPemain sayap Tottenham Hotspur, Gareth Bale (tengah), berebut bola dengan dua pemain Bolton Wanderers, gelandang Nigel Reo-Coker (kiri) dan bek Dedryck Boyota, pada laga perempat final Piala FA, di White Hart Lane, Selasa (27/3/2012).

LONDON, KOMPAS.com - Gelandang Tottenham Hostpur, Gareth Bale, menilai peluang timnya untuk memenangi Piala FA musim ini terbuka lebar. Hal itu dia ungkapkan menanggapi kemenangan 3-0 "Spurs" atas Bolton Wanderers di babak perempat final Piala FA, Selasa atau Rabu (28/3/2012).

Dengan kemenangan itu, Tottenham berhak melaju ke semifinal. Di babak tersebut, Tottenham akan melakoni laga Derbi London melawan Chelsea yang lebih dulu lolos setelah menyingkirkan Leicester beberapa waktu lalu.

"Kami telah melalui musim yang panjang dan berat. Tetapi kami semua mampu memperlihatkan bagaimana mengatasi masa-masa buruk itu dengan terus meningkatkan permainan," ujar Bale seperti dilansir Mirror Football.

Bale yang pada pertandingan tersebut mencetak satu gol menilai, melawan Chelsea memang bukan laga yang mudah. Akan tetapi ia menilai rekan satu timnya akan menampilkan permainan terbaiknya agar dapat meraih tropi tersebut musim ini.

"Semua pemain ingin merasakan trofi Piala FA. Sekarang kami memiliki peluang untuk memenanginya. Meski kami akan akan menghadapi laga sulit melawan mereka (Chelsea), tetapi kami akan berusaha untuk memberikan kemampuan terbaik kami untuk menang," tegasnya.

Barca Bakal Buat Ibra Mati Kutu


DaylifePenyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic.

MILAN, KOMPAS.com - Pelatih Barcelona, Pep Guardiola, berpendapat, Zlatan Ibrahimovic akan semakin sangat berbahaya jika dibiarkan terlalu banyak menguasai bola. Oleh karena itu, Guardiola meminta timnya untuk "mematikan" pergerakkan Ibra saat timnya dijamu AC Milan di San Siro pada leg pertama babak perempat final Liga Champions, Rabu atau Kamis (29/3/2012) dini hari WIB.

Ibra memang akan menjadi andalan Milan pada pertandingan nanti. Apalagi, Ibra sedang dalam performa terbaiknya. Penyerang asal Swedia itu sementara menjadi pencetak gol terbanyak di Milan dengan mengoleksi 22 gol.

Kesuksesan Milan bercokol di puncak klasemen Serie-A pun tidak terlepas dari andil besar Ibra. "Kami harus mematikkan pergerakkan Ibra dan tidak membiarkan Milan mendominasi bola," jelas Guardiola.

Guardiola paham betul dengan kemampuan Ibra. Pasalnya, Ibra pernah membela Barca selama dua musim, 2009-2011. "Dia pemain yang sangat kuat terutama dalam perebutan bola di udara. Dia tidak terhentikan jika dia berpartisipasi pada banyak pertandingan," papar Guardiola. (SS)

Rajin Menyerang, Chelsea Ditahan Benfica


wallpaperstopLogo Liga Champions.

LISBON, KOMPAS.com - Rajin menyerang, Chelsea masih belum berhasil meraih hasilnya dan hanya mampu bermain imbang tanpa gol dengan Benfica pada babak pertama leg pertama perempat final Liga Champions, Selasa atau Rabu (28/3/2012) dini hari WIB.

Laga berlagsung alot semenjak menit-menit awal. Pelatih Chelsea Roberto Di Matteo mengandalkan trisula Juan Mata, Fernando Torres, dan Salomon Kalou untuk merobek pertahanan tim tuan rumah.

Usaha Chelsea untuk mengemban misi tiga poin tidak mudah. Mereka terlihat kesulitan menciptakan peluang, meski rajin menyerang. Setidaknya, itu yang terjadi pada 15 menit pertama. Barisan pertahanan Benfica yang digalang Jardel dan kawan-kawan sementara tampil cukup disiplin dalam memutus alur serangan Chelsea.

Benfica pun sesekali menghadirkan serangan yang cukup mengejutkan. Salah satunya terjadi pada menit ke-19. Di dalam kotak penalti, Oscar Cardozo yang mendapatkan pengawalan ketat dari John Terry berhasil melepaskan tendangan voli yang cukup keras. Sayang, usaha Cardozo belum membuahkan hasil karena bola tembakannya masih melebar.

Ancaman tersebut tidak memengaruhi konsistensi serangan yang dilancarkan "The Blues". Fernando Torres dan kawan-kawan terlihat terus bekerja ekstra keras menembus pertahanan Benfica.

Mengatasi kebuntuan tersebut, Chelsea menambah variasi serangannya dengan melakukan tembakan-tembakan dari luar kotak penalti. Raul Meireles mencoba peruntungannya pada menit ke-34. Namun, bola tembakan gelandang asal Portugal itu masih melayang tinggi di atas mistar gawang Benfica.

Gawang Benfica kembali mendapatkan ancaman pada menit ke-38. Torres yang menguasai umpan dari Kalou berhasil merangsek ke dalam kotak penalti. Melihat ruang tembak, Torres langsung melepaskan sepakan keras. Bola tembakan penyerang asal Spanyol itu gagal mengenai sasaran.

Tidak berselang lama, Kalou kembali melepaskan umpan yang cukup cerdik kepada Meireles. Bola umpan Kalou langsung disambut dengan sepakan keras oleh Meireles. Namun, kiper Benfica, Artur, melakukan penyelamatan gemilang dengan menepis bola yang mengarah ke pojok kiri bawah gawangnya. Itu menjadi peluang terakhir bagi Chelsea.

Menurut catatan UEFA, selama paruh pertama, Benfica menguasai bola sebanyak 48 persen dan menciptakan dua peluang emas dari tujuh usaha. Adapun Chelsea melepaskan satu tembakan akurat dari lima percobaan.

Susunan Pemain
Benfica:
1-Artur; 4-Luisão, 33-Jardel, 3-Da Conceicao Emerson, 14-Maxi Pereira; 6-Javi Garcia, 8-Bruno Cesar, 20-Nicolas Gaitán, 28-Axel Witsel; 7-Óscar Cardozo, 10-Pablo Aimar
Chelsea: 1-Petr Cech; 26-John Terry, 4-David Luiz, 3-Ashley Cole, 19-Paulo Ferreira; 12-John Mikel Obi, 16-Raul Meireles, 7-Ramires; 10-Juan Mata, 9-Fernando Torres, 21-Salomon Kalou

 

"Messi Takkan Ubah Permainan Milan"


DaylifePenyerang Barcelona, Lionel Messi.

MILAN, KOMPAS.com - Bek AC Milan, Philippe Mexes, berpendapat, Lionel Messi akan menjadi sumber masalah bagi timnya saat menjamu Barcelona di San Siro pada leg pertama perempat final Liga Champions, Rabu (28/3/2012). Namun, Mexes menyatakan, timnya tidak akan mengubah gaya permainanya demi menghentikan Messi.

"Cukup sulit untuk menghentikan Messi di Playstation," kata Mexes sambil bercanda dalam sebuah wawancara dengan Sky Sport.

"Messi adalah pemain besar dan dia layak dihormati. Namun, kami akan bermain seperti yang selalu kami lakukan. Barca adalah tim terbaik di dunia. Tetapi, kami akan melakukan segala yang kami bisa. Kami harus bertemu mereka cepat atau lambat," beber bek asal Perancis tersebut.

Kedua tim sendiri sebenarnya sempat bertemu pada babak penyisihan Grup H. Setelah bermain imbang 2-2 pada pertemuan pertama, Barcelona menang 3-2 di leg kedua. Barcelona pun mengakhiri fase ini sebagai juara grup dan Milan sebagai runner-up. Dalam duel big match nanti, Milan takkan diperkuat bek terbaiknya, Thiago Silva. Absennya Silva, menurut Mexes, merupakan pukulan telak bagi Milan.

"Kami berharap cederanya tidak terlalu buruk karena kami membutuhkannya. Mudah-mudahan dia akan kembali lebih cepat dari yang kami harapkan," aku Mexes. (SKY)

Gasperini Biang Terpuruknya Inter


DaylifeMantan Pelatih Inter Milan, Gian Piero Gasperini.

MILAN, KOMPAS.com - Presiden Inter Milan, Massimo Moratti, menilai Gian Piero Gasperini sebagai biang dari buruknya performa "La Beneamata" pada musim ini. Oleh karena itu, Moratti berharap Andrea Stramaccioni mampu membawa Inter keluar dari krisis.

Pada awal musim, Gasperini ditunjuk sebagai pelatih Inter menggantikan Leonardo. Di bawah kepelatihan Gasperini, performa Inter malah makin mengecewakan. Inter akhirnya memecat Gasperini pada September 2011 dan posisinya diganti oleh Claudio Ranieri. Namun, Ranieri pun gagal mengangkat performa Javier Zanetti dan kawan-kawan.

Inter terancam gagal tampil di Liga Champions pada musim depan setelah mereka menempati peringkat kesembilan. Akhirnya, Ranieri didepak pada Selasa (27/3/2012). Dari dua mantan pelatih tersebut, Moratti berpendapat, Gasperini-lah yang pantas disalahkan atas performa buruk Inter.

"Saya tidak sepenuhnya puas dengan apa yang dikerjakan Gasperini. Dia bertanggung jawab atas hal ini," kata Moratti kepada Sky Sport24.

Posisi Ranieri untuk sementara diisi oleh Andrea Stramaccioni. Ia sebelumnya adalah pelatih tim Primavera Inter yang sukses menjuarai NextGen Series beberapa waktu lalu. "Saya berharap dia bisa menjadi sebuah solusi pada masa depan. Jika dia memenangkan pertandingan tersisa, saya akan mempertahankan dia," ujar Moratti. (SKY)

Tottenham-Bolton Sementara 0-0


AFPPemain sayap Tottenham Hotspur, Gareth Bale (tengah), berebut bola dengan dua pemain Bolton Wanderers, gelandang Nigel Reo-Coker (kiri) dan bek Dedryck Boyota, pada laga perempat final Piala FA, di White Hart Lane, Selasa (27/3/2012).

LONDON, KOMPAS.com - Tottenham Hotspur dan Bolton Wanderers berlangsung imbang 0-0 hingga akhir babak pertama pertandingan perempat final Piala FA, di White Hart Lane, Selasa (27/3/2012).

Pertandingan tersebut merupakan lanjutan dari pertemuan 17 Maret silam, yang dihentikan pada turun minum, karena gelandang Fabrice Muamba, mengalami serangan jantung. Pertandingan dihentikan dalam keadaan imbang 1-1.

Awalnya, pertandingan lanjutan akan digelar untuk menyelesaikan sisa pertandingan pertemuan pertama, tetapi akhirnya laga kedua diputuskan dimulai dari awal dengan skor 0-0.

Selama paruh pertama, Tottenham menciptakan banyak peluang dan nyaris tak terancam. Namun, usaha mereka tak membuahkan gol, salah satunya karena performa kiper Adam Bogdan.

Pada menit ke-21 dan ke-22, misalnya, Emmanuel Adebayor dan Gareth Bale, melepaskan tembakan akurat dari tengah kotak penalti, yang kandas di tangan Bodgan.

Selama paruh pertama, Tottenham menguasai bola sebanyak 68 persen persen dan menciptakan delapan peluang emas dari 13 usaha. Adapun Bolton sama sekali tidak melepaskan tembakan.

Susunan pemain
Tottenham:
23-Carlo Cudicini; 26-Ledley King, 33-Ryan Nelsen, 32-Benoit Assou-Ekotto, 28-Kyle Walker; 8-Scott Parker, 11-Rafael van der Vaart, 14-Luka Modric, 3-Gareth Bale, 29-Jake Livermore; 10-Emmanuel Adebayor

Bolton: 1-Adam Bogdan; 18-Samuel Ricketts, 12-Zat Knight, 25-Dedryck Boyata, 3-Marcos Alonso; 19-Nigel Reo-Coker, 21-Darren Pratley (32-Tim Ream 28), 7-Chris Eagles, 16-Mark Davies; 17-Ivan Klasnic, 30-Ryo Miyaichi

Wasit: Howard Webb

Benfica Paham Redam Chelsea

LISABON, KOMPAS.com - Pelatih Benfica Jorge Jesus bersikukuh, Chelsea lawan yang mereka harapkan. Ia sudah tahu resep menjinakkan klub-klub Inggris. Hal ini harus diwaspadai betul Chelsea saat dijamu Benfica pada perempat final Liga Champions di Lisabon, Selasa (27/3) atau Rabu dini hari WIB.

Laga itu merupakan putaran pertama dari dua laga. Seperti laga yang menerapkan format dua putaran lewat laga kandang- tandang, kemenangan ikut ditentukan pertemuan kedua, 4 April. Kali ini, Benfica bertindak sebagai tuan rumah lebih dulu.

Catatan penampilan musim ini menunjukkan, juara Eropa dua kali itu tidak pernah kalah di kandang. Mereka menang empat kali dan imbang dua kali, termasuk saat menahan klub Inggris lainnya, Manchester United (MU), 1-1 di penyisihan grup, hasil yang turut andil membuat MU gagal lolos dari penyisihan grup.

”Saya lebih suka berlaga melawan klub Inggris. Benar, mungkin kami mampu beradaptasi lebih bagus melawan klub Inggris,” kata Jesus. Selain menahan MU 1-1 di Lisabon, Benfica juga menahan MU 2-2 di Old Trafford.

Andai mampu mengulang dua hasil tersebut, Benfica berhak atas tiket semifinal. Jesus yakin, timnya mempunyai tenaga cukup untuk mengoyak pertahanan Chelsea melalui striker Paraguay, Oscar Cardozo, dan playmaker veteran Argentina, Pablo Aimar.

Paham gaya klub Inggris

Aimar (32 tahun) bakal segar bugar setelah dicadangkan dan tampil cepat karena diusir ketika tampil di liga domestik, akhir pekan lalu. Ia andalan Benfica untuk menjadi dirigen serangan dan pengumpan bagi mesin gol seperti Cardozo atau Rodrigo.

”Kami telah menunjukkan, kami mampu mengatasi dengan bagus sepak bola Inggris, ikut mendepak Manchester United. Dan ada empat pemain yang saya tahu betul di Chelsea, yang membantu saya sebagai pelatih,” ujar Jesus, merujuk pada mantan pemain Benfica di Chelsea, seperti David Luiz, Ramires, dan pemain tim reserve Chelsea, Paulo Ferreira dan kiper Hilario.

Catatan positif Benfica di kandang sepertinya bertolak belakang dengan catatan penampilan tandang ”The Blues” yang tak pernah menang.

Bagi Chelsea, ini laga yang harus mereka pertaruhkan hidup- mati. Dengan menipisnya kans lolos ke Liga Champions musim depan melalui jalur liga domestik setelah terlempar ke peringkat kelima klasemen sementara Liga Inggris, Chelsea memiliki jalan lain tetap bertahan di kompetisi elite Eropa, yakni tampil juara.

Berat dan tak ubahnya hampir seperti mission impossible jika mengingat mereka sudah ditunggu AC Milan atau Barcelona di semifinal andai lolos dari hadangan Benfica serta kemungkinan Bayern Muenchen atau Real Madrid menanti di final.

”Kami berusaha sangat keras untuk membuktikan orang salah ketika mencoret peluang kami,” kata Roberto Di Matteo, pelatih sementara pengganti Andre Villas-Boas yang dipecat. Chelsea kalah 1-3 di Napoli, tetapi membaliknya menjadi tiket lolos lewat kemenangan 4-1 di kandang.

”Saya pikir, kami akan bagus di Benfica. Kami telah mengubah permainan dan mental pertahanan,” kata Di Matteo.

Hentikan mukjizat APOEL

Pada laga lainnya, Real Madrid dijamu APOEL Nicosia. Skuad Jose Mourinho itu difavoritkan dan diperkirakan mampu meredam daya kejut tuan rumah meski tidak diperkuat gelandang Xabi Alonso (akumulasi kartu kuning) dan Lassana Diarra cedera.

Mereka akan menghadapi teror suporter tuan rumah. Namun, APOEL tidak dalam kondisi ideal. Mereka tidak diperkuat pemain Brasil, Gustavo Manduca, yang memberi andil besar bagi lolosnya APOEL ke perempat final. (AP/AFP/REUTERS/SAM)

Perang Perdana "The Legend" Vs "The Viking"


APPenyerang andalan Real Madrid, Cristiano Ronaldo (kiri), dan penyerang APOEL Nicosia, Ivan Trickovski.

KOMPAS.com - Real Madrid akan melakoni laga pertama dalam babak perempat final Liga Champions di Stadion Neo GSP, Rabu (28/3/2012). Untuk pertama kalinya, tim asuhan Jose Mourinho itu akan bertemu dengan APOEL Nicosia yang menjadi tim pertama memastikan diri lolos ke perempat final Liga Champions.

Pada kubu "El Real", Mourinho terlihat sangat ingin memenangkan leg pertama ini. Kemenangan akan memudahkan mereka untuk melakoni leg kedua di kandang, Santiago Bernabeau. Namun, tentu saja, hal ini tentu tidak akan mudah melihat perjuangan APOEL Nicosia sebagai tim Siprus pertama yang sampai ke perempat final.

Akan tetapi, rekor tidak tekalahkan dalam sembilan pertandingan di Liga Champions menjadi alasan keyakinan dan harapan Mourinho. Selain itu, kembali bermainnya Pepe dan Mesut Ozil diperkirakan akan menjadi salah satu senjata tim berjuluk "The Vikings" itu untuk mematahkan pertahanan APOEL Nicosia.

Namun, skuad Mourinho ini dipastikan akan kehilangan Xabi Alonso setelah mendapata akumulasi kartu kuning dan kemungkinan Esteban Granero akan kembali bermain. Selain itu, Karim Benzema akan dipercayakan menjadi striker tunggal untuk merobek gawang APOEL Nicosia, setelah Gonzalo Higuain duduk di bangku cadangan.

Sedangkan untuk kubu tuan rumah, pelatih Ivan Jovanovic akan mengganti Manduca Gustavo dengan Ivan Trickovski sebagai gelandang serang. Di posisi tengah, Marcinho akan bersama dengan Nuno Morais untuk membantu penyerangan tim berjuluk "The Vikings" itu , sementara William Boaventura akan menjadi benteng pertahanan tim asal Siprus ini.

Real Madrid memang menjadi tim unggulan, namun APOEL Nicosia tentu tak rela malu di rumah sendiri. Kedua tim masih sama-sama memiliki peluang untuk memenangkan leg pertama tersebut. (GL)

Di Matteo Ingin "Manfaatkan" Mantan Pemain Benfica


AFPBek Chelsea, David Luiz.

LISBON, KOMPAS.com - Pelatih sementara Chelsea, Roberto Di Matteo, memiliki keinginan untuk memainkan dua mantan pemain Benfica di timnya dalam laga leg pertama babak perempat final Liga Champions di Estadio da Luz, Selasa (27/3/2012). Di Matteo berharap dapat memanfaatkan pengetahuan keduanya mengenai pola permainan klub raksasa Portugal itu untuk menekan.

Bek andalan, David Luiz, dan gelandang, Ramires, merupakan dua pemain Chelsea yang pernah bermain untuk Benfica sebelum pindah ke Stamford Bridge.

"Mereka berharap bisa bermain lagi dan itu bisa membantu (tim). Mereka mengetahui atmosfer dan permainan tim (Benfica)," katanya seperti dilansir oleh AFP.

Di Matteo yang bermain selama tujuh tahun untuk tim berjuluk "The Blues" itu juga mengaku pernah "dimanfaatkan" ketika berhadapan dengan mantan timnya, Lazio. Menurutnya, dirinya mampu memberikan banyak informasi kepada rekan-rekan setimnya mengenai Lazio.

Kini, hal itu akan diterapkannya untuk mantan pemain Benfica yang bermain di Chelsea. Meski demikian, pelatih asal Italia itu mengaku sudah memperoleh informasi yang cukup mengenai Benfica.

"Saya sudah memiliki dokumentasi yang baik mengenai Benfica. Saya telah menyaksikan mereka (bermain) dan saya sudah memiliki banyak informasi (tentang mereka)," katanya.

Di Matteo sendiri mengaku tak ingin mencari informasi tambahan dari orang-orang di luar Chelsea, termasuk mantan pelatih Chelsea, Andre Villas-Boas. Dia mengatakan ingin menjaga informasi dan strategi sebagai rahasia pribadi.

Eksistensi Chelsea di kompetisi tertinggi Eropa ini sangat dinantikan. Selain karena mereka adalah satu-satunya tim Premier League yang tersisa, tim berjuluk "The Blues" itu ingin mematahkan kritik tentang performa mereka setelah hanya bermain imbang melawan Tottenham Hotspur dalam laga Premier League terakhir.

"Kami berusaha dengan sangat keras untuk membuktikan bahwa setiap orang yang telah meremehkan kami keliru," tegasnya.

Guardiola Boyong Afellay ke Milan

Gelandang Ibrahim Afellay masuk skuad Barcelona untuk pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions melawan AC Milan di San Siro, Rabu (28/3/2012).

Afellay sedang berada dalam tahap akhir pemulihan cedera ligamen yang dialaminya sejak September 2011. Namun, pemain asal Belanda tersebut sudah mulai berlatih penuh dua pekan lalu. Oleh karena itu, Pelatih Pep Guardiola memutuskan untuk memboyong Afellay ke Milan. Sementara itu, Adriano tidak dibawa karena karena masih mengalami masalah otot.

Dari 21 pemain yang diboyong ke Milan, Guardiola membawa empat pemain dari tim Barcelona B, yakni Oier Olazabal, Martin Montoya, Marc Muniesa, dan Cristian Tello.

Laga nanti diperkirakan bakal sengit mengingat kedua tim sebelumnya pernah bertemu pada babak penyisihan Grup H. Saat itu, setelah bermain imbang 2-2 pada leg pertama, Barcelona menang 3-2 di leg kedua. Barcelona pun mengakhiri fase ini sebagai juara grup dan Milan sebagai runner-up. (GL)

Yang Diwaspadai Valdes dari Milan


APReaksi penyerang AC Milan asal Brasil, Robinho (kanan), setelah gagal mencetak gol ke gawang Barcelona yang dijaga oleh kiper Victor Valdes dalam laga penyisihan grup H Liga Champions di stadion San Siro di Milan, Italia, Rabu (23/11/2011).

Penjaga gawang Victor Valdes kemungkinan besar akan bermain menjaga gawang Barcelona saat timnya berlaga melawan AC Milan dalam babak perempat final Liga Champions di San Siro, Rabu (28/3/2012). Valdes sudah dua kali bertemu Milan di Liga Champions musim ini.

Terakhir kali bertemu, tim asuhan Pep Guardiola itu berhasil mengalahkan Milan di kandangnya sendiri dengan skor 3-2 pada babak penyisihan grup kompetisi elite di Eropa ini. Kini, meski unggul secara mental, Valdes mengakui bahwa "I Rossoneri" adalah tim yang berbahaya dan tetap mewaspadai pola permainan pasukan Massimiliano Allegri itu.

"Mereka sangat berbahaya di bola-bola mati dan sangat baik pada serangan balik. Kami harus waspada dan menjaga ketat para pemainnya tanpa henti," ungkapnya seperti dilansir situs resmi klub.

Namun, kiper utama tim berjuluk "Azulgrana" itu juga mengakui bahwa timnya datang ke pertandingan itu dengan siap. Kepercayaan diri itu, lanjutnya, tetap dibarengi dengan mengingat fakta bahwa Milan juga selalu menikmati hasil dari usaha yang baik.

"Ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Penting untuk memastikan kami memainkan gaya permainan kami," tuturnya.

Di Liga Champions musim 2005-06, Barcelona juga pernah berhasil membungkam Milan dengan satu gol tanpa balas di San Siro. Sementara di musim sebelumnya, 2004-05, di kandangnya sendiri, Milan yang berhasil menekuk Barca dengan skor yang sama.

Kondisi Membaik, Muamba Saksikan Laga Bolton


akun twitter MuambaGelandang Bolton Wanderers, Fabrice Muamba, bersama putranya, Joshua Jeremiah Muamba.

Kondisi pemain Bolton Wanderers, Fabrice Muamba, terus membaik setelah mengalami serangan jantung pada pertandingan perempat final Piala FA melawan Tottenham Hotspur, 17 Maret lalu, yang dihentikan saat turun minum. Meski masih terbaring di rumah sakit, pemain asal Republik Demokratik Kongo (dulu Zaire) tersebut sudah bisa mengenali rekan-rekannya saat menyaksikan pertandingan Bolton melawan Blackburn Rovers, yang dimenangkan Bolton 2-1, melalui televisi, akhir pekan lalu.

"Fabrice sudah mulai mengenali dan menjawab sejumlah pertanyaan orang. Dia juga menonton pertandingan pada Minggu lalu, meski tidak penuh, karena ia tertidur saat Bolton unggul 2-0," ungkap Pelatih Bolton, Owen Coyle.

Lebih lanjut, Owen mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pendukung Tottenham Hotspur dan beberapa pihak yang terus mendukung anak asuhnya tersebut. Ia mengaku, sebelum laga ulang melawan Tottenham, Selasa (27/3/2012), sejumlah pemain Bolton akan terlebih dahulu menjenguk Muamba di rumah sakit.

"Laga ini akan menjadi kesempatan kami untuk berterima kasih kepada pendukung Tottenham. Saat itu, seluruh fans telah memperlihatkan penghormatan luar biasa kepada Muamba. Keluarga juga sangat berterima kasih kepada semua orang atas dukungan terhadap Muamba," kata Coyle.

Sebelumnya, gelandang Bolton asal Jepang, Ryo Miyaichi, mengaku mempersembahkan kemenangan atas Blackburn untuk Muamba. Menurutnya, Bolton tak akan peduli, seberapa pun sulitnya pertandingan yang akan dijalani, mereka akan berusaha melakukan yang terbaik untuk Muamba.

"Fabrice adalah pemain pertama yang berbicara ketika aku datang. Dia menyapaku dalam bahasa Jepang dan aku pikir, 'Wow, ada beberapa pemain yang benar-benar senang dengan keberadaanku di sini!'. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah berdoa," kata Miyaichi.