
AFP PHOTO / ANDREAS GEBERT GERMANY OUTPelatih Bayern Muenchen, Jupp Heynckes, bereaksi saat laga Piala Jerman melawan rival Bavaria, Jahn Regensburg, pada 20 Agustus 2012 di Regensburg. Bayern menang 4-0.
MUENCHEN, KOMPAS.com - Jupp Heynckes mengisyaratkan akan mundur dari jabatan Pelatih Bayern Muenchen, begitu kontraknya berakhir musim ini.
Pria berusia 67 tahun itu berada di Allianz Arena sejak tahun lalum, setelah mundurnya Louis van Gaal dari jabatan nakhodat tim. Di bawah arahan Heynckes, "FC Hollywood" melesat ke final Liga Champions 2012 pada Mei lalu, namun akhirnya kalah dari Chelsea lewat drama adu penalti.
"Sejujurnya, saya punya kontrak dua tahun yang akan berakhir pada 30 Juni 2012. Dan, kemudian babak sebuah kehidupan berada pada ujungnya. Saya tak lagi berusia 37 tahun," katanya kepada media Jerman, Suddeustche Zeitung, Jumat (24/8/2012).
itulah sinyal mundurnya Heynckes.
"Buat Bayern, tak masalah seorang pelatih itu muda atau tua. Satu yang terpenting diperhitungkan di sini: kesuksesan," lanjutnya.
Sejumlah nama mulai dihubungkan menjadi suksesor Heynckes, jika positif hengkang pada akhir musim ini. Salah satunya adalah mantan pembesut Barcelona, Josep "Pep" Guardiola. Juni lalu, tersiar kabar Bayern sudah menawarkan kursi pelatih kepadanya. Namun, Pep menolak dan ingin menjauhi ingar-bingar sepak bola minimal setahun ke depan.
Lucien Favre jadi kandidat selanjutnya. Prestasinya mengantar Borussia Moenchengladbach ke posisi akhir keempat Bundesliga musim lalu, jadi referensi manajemen "Die Bayern". Yang jadi hambatan, Favre baru saja meneken kontrak baru dengan Gladbach, Juli lalu.
Presiden Kehormatan Bayern, Franz Beckenbauer, juga punya jagoan sendiri. Ia lebih condong memilih Pelatih FSV Mainz, Thomas Tuchel, yang baru berusia 38 tahun.
"Aku membayangkan (Presiden Bayern Uli) Hoeness mempertimbangkannya," tuturnya kepada Sport1.
Namun, dari sekian nama itu, nama Guardiola lebih layak menggantikan Heynckes, yang pernah menukangi Real Madrid, Schalke 04, dan Gladbach.