
AFP/PATRICK KOVARIKPelatih baru timnas Perancis, Didier Deschamps.
PARIS, KOMPAS.com — Pelatih baru timnas Perancis, Didier Deschamps, mengisyaratkan akan memimpin "Les Bleus" dengan "tangan besi". Ia tak akan menoleransi pemain yang berperilaku atau berbuat buruk.
Kapten Perancis di Piala Dunia 1998 itu ditunjuk menjadi pelatih Perancis, menggantikan Laurent Blanc yang mengundurkan diri selepas Piala Eropa 2012. Pekerjaan pertama yang harus dilakukan Deschamps adalah membangun persatuan tim serta menegakkan kedisiplinan dan etika.
Perancis bermasalah dengan pemainnya dalam dua turnamen besar. Di Piala Dunia 2010, para pemain berselisih dengan Pelatih Raymond Domenech. Bahkan, mereka sempat melakukan boikot latihan sebagai protes atas dipulangkannya striker Nicolas Anelka.
Di Piala Eropa 2012, beberapa pemain juga berperilaku buruk. Selain sempat terjadi percekcokan antarpemain di ruang ganti, juga ada tindakan pemain yang dianggap tak pantas, termasuk tindakan Samir Nasri yang mendamprat wartawan.
"Saya tipe pelatih yang menuntut kesempurnaan. Saya di sini bukan untuk mengancam orang. Saya bisa memercayai orang lain. Namun, saat ini situasi di sepak bola Perancis menuntut agar pemain tak lagi melakukan kesalahan," ungkapnya.
Deschamps yakin, Perancis sedang dalam proses kebangkitan setelah Piala Dunia 2010. Ingat sejarah pada 2010, para pemain profesional yang mengenakan seragam timnas Perancis memiliki tugas yang sangat penting. Sekarang, para pemain tak boleh melakukan penyimpangan atau kelalaian. Saya tak akan menganalisis apa yang terjadi di Ukraina (Piala Eropa). Saya akan memanfaatkan waktu untuk merefleksikannya agar mendapat pemikiran mendalam seperti yang biasa saya lakukan, sambil menunggu hasil Komisi Disiplin," ungkapnya.
Sebanyak empat pemain, termasuk Samir Nasri, kini memang sedang ditangani Komisi Disiplin FFF (Komisi Disiplin Federasi Sepak Bola Perancis). Jika tindakan mereka di Piala Eropa 2012 dianggap pelanggaran, maka empat pemain itu akan dijatuhi sanksi.
Deschamps menegaskan, dia tak peduli nama besar. Jika melakukan pelanggaran dan mengganggu tim, maka dia akan mendukung agar sang pemain diberi sanksi.
"Anda tahu bagaimana saya melakukan pekerjaan. Apa yang penting bagi saya adalah selalu berjuang mengejar kemenangan, dan melakukan apa pun demi kemenangan. Agar sukses, saya ingin melihat tim yang terkontrol," ucap mantan Pelatih AS Monaco dan Marseille ini. (RTR)